Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 April, BTN Turunkan Bunga KPR 0,5 Persen

Kompas.com - 23/03/2009, 14:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bank Tabungan Negara persero atau BTN akan menurunkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) nonsubsidi sebesar 0,5 persen per 1 April 2009.

"Saya tidak ingin penurunan suku bunga KPR karena perintah, tapi karena kondisi memang sudah memungkinkan," kata Direktur Utama BTN Iqbal Latanro di sela-sela paparan kinerja perseroan di Jakarta, Senin (23/3).

Seperti diketahui, sejumlah pihak belakangan ini mendesak penurunan bunga kredit termasuk KPR. Desakan itu di antaranya datang dari Wakil Presiden Jusuf Kalla beberapa waktu lalu yang meminta bank BUMN memelopori penurunan bunga kredit. "Sekali lagi, penurunan ini karena kondisi sudah memungkinkan," Iqbal mengulangi ucapannya.

Dengan penurunan bunga KPR 0,5 persen, maka suku bunga KPR BTN akan menjadi 14 persen dari sebelumnya 14,5 persen. "Januari lalu kita juga sudah turunkan 50 basis poin (0,5 persen)," kata Iqbal.

Iqbal pada kesempatan itu mengatakan, prospek KPR tahun ini masih membaik. "Kami perkirakan untuk KPR di bawah Rp 500 juta. Salah satunya dengan pertimbangan daya beli masyarakat," kata Iqbal.

Dia juga memaparkan kinerja perseroan 2008 (audited) di saat BTN membukukan aset sebesar Rp 44,9 triliun atau tumbuh 26,6 persen dari tahun 2007 yang hanya sebesar Rp 36,7 triliun. Sementara itu, dari sisi kredit juga tumbuh 43,34 persen dari Rp 22,3 triliun di tahun 2007 menjadi Rp 32 triliun di tahun 2008. "Ini melampaui pertumbuhan kredit secara nasional yang berada di bawah 30 persen," katanya.

Pencapaian ini, menurut Iqbal, ditopang adanya ekspansi kredit perseroan selama 2008 yang mencapai lebih dari Rp 15 triliun. "Padahal, perseroan hanya targetkan ekspansi kredit selama 2008 sebesar Rp 10,4 triliun," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com