Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Modal Gunting Kain, Henry Kini Punya 800 Karyawan

Kompas.com - 06/04/2009, 13:07 WIB

Kompas.com — Pemilik Salon Anata, Henry Setiadi Halim, yang kini memiliki 11 tempat potong rambut di Kota Bandung sudah mencoba-coba memangkas rambut teman dan keluarganya sejak usia 18 tahun. Usaha itu memang berawal dari hobinya memotong rambut.

Namun, teman dan keluarga Henry sering marah karena potongan yang tak sesuai keinginan. Akan tetapi, ia tak patah semangat dan terus menekuni hobinya. "Saya kurang paham, ternyata bentuk kepala berbeda-beda. Apalagi, saya masih pakai gunting kain yang besar," katanya.

Usaha itu pertama kali dibuka di rumahnya, Jalan Emong, Bandung, tahun 1985. Padahal, ia tak pernah sekolah potong rambut dan hanya mengikuti berbagai seminar. Kini, nama salonnya telah terkenal dan termasuk tempat potong rambut yang terbanyak di Kota Bandung.

Tarif potong rambut di Salon Anata dengan total pegawai 800 orang dan sekitar 4.000 pengunjung per hari itu mulai dari Rp 17.000. Ketika baru memiliki satu salon, Henry hanya memiliki delapan pegawai. Kendala bukannya tak ada dalam menggeluti pekerjaan itu. Banyak rekan-rekan Henry berperangai tidak seperti kebanyakan laki-laki. Mereka memiliki perasaan yang sangat halus.

"Saya tak betah dengan lingkungan seperti itu. Sempat saya berniat tak menggeluti lagi profesi pemotong rambut, tapi keinginan itu akhirnya pudar," katanya.

Menurut pria kelahiran 28 Februari 1958 itu, kesulitan terbesar yang dialaminya adalah mempertahankan pelanggan. Para pemotong rambut yang berpengalaman memiliki pelanggan setia. Jika mereka dibajak salon lain, pelanggan akan mengikutinya. Pendapatan pun hilang.

Karyawan yang sudah pintar rawan dibajak. "Sekali pindah, mereka yang keluar bisa berbondong-bondong, apalagi pelanggannya," kata Henry di Bandung, Senin (6/4). (bay)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com