Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Mampu Bangun Pembangkit Listrik Panas Bumi

Kompas.com - 15/04/2009, 19:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Rekayasa Industri Triharyo Soesilo menilai, bangsa ini sudah punya kemampuan untuk mengolah dan memanfaatkan energi panas bumi sendiri. Karya-karya anak bangsa telah membuktikan bahwa panas bumi merupakan salah satu solusi energi masa depan bangsa dan saat ini sudah mampu dibangun sendiri oleh putra-putri Indonesia.

"Terbukti, tadi siang Menteri ESDM meresmikan proyek PLTP 20 MW Lahendong-2 dan memulai uji operasi PLTP 20 MW Lahendong-3," ujarnya di Jakarta, Rabu (15/3).

Menurut Triharyo, yang akrab dipanggil Henki ini, kedua pembangkit ini merupakan karya PT Rekayasa Industri & Sumitomo Corp bersama jajaran PT PLN (persero) dengan pasokan uap dari PT Pertamina Geothermal Energy.  

"Nilai proyek PLTP Lahendong-2 adalah 28 juta dollar AS dan diselesaikan antara 21 Oktober 2005 dan 22 Februari 2007 dengan didanai oleh Asian Development Bank," ujarnyaTentang produksi, menurut Hengki, sampai saat ini sudah 225.000 GWH.

Adapun PLTP Lahendong-3 diselesaikan 21 Maret 2007-19 Januari 2009 dengan nilai 36 juta dollar AS dan didanai oleh JBIC.

Namun, yang membanggakan, menurut Henki, kandungan lokal masing-masing proyek lebih dari 40 persen dengan seluruh pekerjaan sipil dilaksanakan oleh putra-putri Sulawesi Utara.  

Dengan tambahan kedua PLTP tersebut, Provinsi Sulut siap menerima tamu dari seluruh dunia pada acara World Ocean Conference bulan Mei 2009. "Selain itu, Sulut menjadi salah satu daerah yang rasio elektrifikasi dengan energi panas bumi cukup tinggi di dunia," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com