Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/04/2009, 08:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mendorong pasar otomotif, PT Bank Central Asia Tbk menurunkan tingkat suku bunga kredit kendaraan bermotor menjadi 5,5 persen dari sebelumnya 6,25 persen. Penurunan itu berlaku per 20 April 2009. Kebijakan penurunan itu disampaikan Direktur PT BCA Finance Petrus S Karim di Jakarta, Rabu (22/4). PT BCA Finance sebagai anak perusahaan yang dipercaya untuk mengelola produk kredit kendaraan bermotor (KKB) BCA. Produk ini diprioritaskan untuk nasabah BCA.

Kebijakan penurunan suku bunga ini diharapkan dapat ikut mendongkrak kinerja bisnis otomotif yang cenderung melemah seiring dengan langkah hati-hati perbankan dalam mengucurkan kredit konsumsi, termasuk untuk kendaraan bermotor.

Petrus menjelaskan, pertimbangan BCA Finance dalam menurunkan bunga KKB ini berawal dari imbauan pemerintah pascapenurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.

”Lebih penting lagi, masyarakat maupun dealer kendaraan bermotor sangat menantikan penurunan bunga KKB sehingga minat membeli kendaraan bisa bertumbuh,” kata Petrus.

BCA Finance tetap mempersyaratkan status konsumen kendaraan sebagai nasabah BCA sehingga rekam jejaknya mudah ditelusuri berdasarkan data yang ada di kantor cabang BCA. Hal itu pun mempermudah pengurusan kredit karena hanya membutuhkan waktu 1-2 hari setelah pengajuan akad kredit.

Menurut Petrus, dari bunga KKB sebesar 6,25 persen, jumlah pengajuan KKB yang direalisasikan bisa mencapai 3.000 unit per bulan. Penurunan bunga ini diharapkan memacu realisasi menjadi 5.000 unit per bulan.

Dari data BCA Finance, jumlah kucuran KKB BCA tahun 2008 mencapai Rp 4,1 triliun. Jauh melebihi target sebesar Rp 3,7 triliun. Kredit bermasalah (non performing loan/NPL) hanya 0,2 persen. Tahun 2009, target kucuran KKB dinaikkan 21 persen menjadi Rp 4,8 triliun.

EVP Coordinator Consumer Finance Bank Mandiri Mansyur S Nasution mengatakan, kredit kendaraan bermotor Bank Mandiri hingga saat ini masih tumbuh. Pihaknya selalu memenuhinya permintaan KKB.

Memicu kompetisi bank

Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Candra menyambut positif penurunan bunga KKB BCA. Bagi industri otomotif, penurunan itu mendukung prospek penjualan otomotif mengingat industri otomotif kini sedang berupaya agar tetap tumbuh.

”Penurunan industri otomotif dapat memicu kompetisi antarbank. Selama ini penurunan bunga acuan Bank Indonesia belum membuat perbankan ikut menurunkan suku bunga komersial, termasuk bunga kredit kendaraan bermotor,” ujar Amelia.

Menurut Amelia, penurunan KKB BCA diharapkan juga untuk konsumen umum atau non-nasabah BCA yang selama ini masih dikenai bunga 8,5 persen. Meski fasilitas penurunan bunga KKB BCA itu diprioritaskan untuk nasabah BCA, kebijakan BCA ini di- perkirakan akan membuat bank lain ketar-ketir. Apalagi, penjualan otomotif akan didorong lagi dengan pameran otomotif beberapa bulan mendatang.

Hal senada diungkapkan Kepala Departemen Komunikasi Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Achmad Rizal. Menurut Rizal, penurunan ini merupakan bentuk stimulan yang diberikan perbankan sehingga beban angsuran kendaraan menjadi lebih ringan. ”Bank lain semestinya merasa tertantang dengan kebijakan BCA,” ujar Rizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

Whats New
Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka 'Tancap Gas', Rupiah Melemah

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka "Tancap Gas", Rupiah Melemah

Whats New
Rupiah Tinggalkan Rp 16.000 per Dollar AS

Rupiah Tinggalkan Rp 16.000 per Dollar AS

Whats New
Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com