Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peserta Askes Dapat Akses terhadap Obat Inovatif

Kompas.com - 03/05/2009, 20:53 WIB

SANUR, KOMPAS.com - PT Askes telah memperluas akses peserta Askes untuk mendapatkan obat-obat inovatif, seperti obat untuk kanker. Dalam satu tahun ini, sudah 40 peserta Askes yang telah mendapatkan akses terhadap obat kanker.

"Penyakit kanker bisa membuat orang yang mampu pun menjadi miskin. Karena itu, kami sangat concern terhadap penyakit kanker ini. Pengobatannya mahal, bisa mencapai Rp 200-300 juta. Bahkan ada peserta Askes yang klaimnya mencapai Rp 700 juta pun kami bantu," kata Direktur Utama PT Askes Gede Subawa pada acara Roche Onkologi di Sanur, Bali, Sabtu (2/5).  

Program akses obat-obat inovatif telah diimplementasikan oleh PT Askes melalui Roche Patient Assistance Program (RPACP) sejak pertengahan 2008. Sampai saat ini program tersebut telah membantu 160 pasien.

"Kami telah memberikan bantuan produk untuk para pasien kurang mampu kurang lebih senilai Rp 2,5 miliar, sedangkan untuk pasien Askes sebesar Rp 1,5 miliar di tahun pertama program ini diimplementasikan," kata Presiden Direktur PT Roche In donesia Dr Ait-Allah.

Obat-obat inovatif ini bisa memperpanjang harapan hidup pasien bila digunakan sebagai terapi lini pertama dan dikombinasikan dengan kemoterapi standar bagi pasien kanker.

Prof Mark Hertzberg, pakar onkologi dari Westmead Hospital, Un iversitas Sydney, Australia memaparkan, di Australia ada proses rutin pengecekan obat-obat kanker baru. Ada studi klinik untuk mengetahui apakah obat-obatan tersebut efektif dan aman.

"Obat-obat inovatif ini menawarkan hasil yang lebih baik dan harapan lebih besar dibandingkan kemoterapi saja bagi terapi kanker kolerektal metastase dan kanker payudara," kata Prof Mark Hertzberg.

Ahli psikiatri Prof SasantoWibisono yang pernah menderita kanker getah bening (limfoma) juga berhasil mengatasi penyakitnya dengan mengonsumsi obat-obat inovatif.

"Kanker itu menakutkan buat keluarga saya, dan tentunya menghabiskan dana besar. Untungnya saya adalah peserta Askes, jadi saya sangat terbantu karena obat-obatan yang mahal itu bisa diklaim ke Askes," kata Prof Sasanto.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com