Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Besar Bajaj Belum Gunakan BBG

Kompas.com - 06/05/2009, 19:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 14 ribu dari 16 ribu bajaj di Jakarta belum menggunakan bahan bakar gas (BBG) sebagaimana program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi pencemaran udara  akibat emisi kendaraan bermotor. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Hendah Sunugroho, di Jakarta, Rabu (6/5).
    
Menurut dia, masih banyaknya bajaj yang belum memanfaatkan BBG karena perusahaan angkutan tidak mampu menyediakan armada yang menggunakan BBG dalam jumlah besar. Perusahaan penyedia armada BBG, kata Hendah, mengundurkan diri, dengan alasan tidak mampu memproduksi armada tersebut dalam jumlah yang lebih besar.
    
Dengan demikian, dishub terpaksa mengganti perusahaan itu dengan perusahaan lainnya yang bersedia memenuhi kebutuhan armada BBG. Kini perusahaan tersebut sedang dalam proses seleksi. "Kita perlu menyeleksi kemampuan perusahaan yang ingin menyediakan armada BBG sehingga terjamin kelaikannya," kata Hendah.
    
Penggantian bajaj dengan armada yang menggunakan BBG selain bertujuan mengurangi pencemaran udara akibat emisi juga untuk memberikan kenyaman pada masyarakat.
    
Diungkapkan Hendah, bajaj warna merah yang menggunakan bahan bakar bensin sudah tidak laik operasi karena sering mogok dan mengganggu pengguna lalu lintas lain dengan suara bising.
    
Kendati saat ini bajaj BBG sudah banyak beroperasi di Jakarta, menggantikan bajaj yang menggunakan bahan bakar bensin, hal itu kata Hendah belum mampu mengurangi pencemaran akibat emisi.
    
Bajaj BBG, katanya, saat ini baru mampu memenuhi rasa nyaman bagi penumpang, karena suaranya tidak  bising, bahkan dalam bajaj warna biru tersebut warga bisa mendengarkan alunan musik. "Kendati seluruh bajaj merah diganti menjadi bajaj biru atau BBG, saya kira tidak akan mampu mengurangi pencemaran udara akibat emisi, namun paling tidak tidak membuat pencemaran udara Jakarta semakin parah," demikian Hendah.
    
Beberapa sopir bajaj yang mangkal di Pasar Baru mengungkapkan, telah mendaftar untuk mengganti bajaj mereka dengan bajaj BBG sejak beberapa bulan lalu, namun hingga kini belum ada armadanya. "Kita mau ganti bajaj merah ini dengan bajaj biru, tapi hingga kini belum ada," kata Anwar, salah seorang pengemudi bajaj.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com