Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Undangan Deklarasi SBY Ternyata Cantumkan Nama Cawapres Boediono

Kompas.com - 14/05/2009, 22:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden PKS Tifatul Sembiring enggan angkat bicara soal Cawapres yang akan mendampingi SBY di Pilpres 2009. Meski telah menerima undangan kedua dari acara deklarasi Partai Demokrat, yang rencananya digelar di Gedung Sabuga, Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (15/5) malam, Tifatul mengaku tidak tercantum nama Cawapres dalam undangan tersebut.

"Undangan sudah kami terima untuk besok, Jumat (15/5). Tapi nama Cawapresnya masih kosong. Karena belum resmi kan. Jadi ada SBY dan Cawapres, itu aja tulisannya," ungkap Tifatul dalam jumpa pers di kantor DPP PKS, Jalan Mampang Prapatan Raya, Kamis (15/5) malam.

Pernyataan Tifatul berbeda dengan informasi yang diperoleh Persda Network dari internal PKS. Sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu mengatakan bahwa dalam undangan acara deklarasi PD tertulis nama Boediono sebagai Cawapres. "Tapi enggak tahu apakah nanti bakal ada dari PKS yang hadir," kata sumber tersebut.

Tifatul mengatakan sebagai partai yang menempati urutan keempat di hasil perolehan suara di Pemilu Legislatif, wajar jika kemudian PKS mengajukan Cawapres. Apalagi tiga pemenang Pileg teratas sudah bertekad mengajukan Capres. Dan berdasarkan hitung-hitungan, parpol pengusung koalisi memiliki persentase lebih besar jika seandainya tercipta koalisi antara PD dengan PKS, PAN, PKB, dan PPP.

"Jumlah kami semua ini kalau seandainya jadi (koalisi), Demokrat, PKS, PKB, PAN, dan PPP itu 56 persen. 26 persen itu dari Demokrat, berarti ada 30 persen pengusungnya. So itu wajar-wajar saja ya kalau kita mengajukan cawapres dari parpol pengusung," tegas Tifatul.

Sayangnya, Tifatul tidak mau menyebutkan tiga nama cawapres PKS yang sudah diajukan ke SBY. Begitu pula dengan satu orang profesional yang didukung untuk menjadi Cawapres. "Yang orang PKS saja kita enggak sebutin," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com