Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Tol Suramadu Dipastikan Lebih Murah dari Tarif Feri

Kompas.com - 09/06/2009, 21:31 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Penetapan tarif tol di lintasan Suramadu akan ditetapkan setelah masa uji coba tol selesai, yaitu sekitar satu minggu hingga satu bulan pascaperesmian. Tarif tol dipastikan lebih murah, yaitu berkisar 40 persen hingga 60 persen dari tarif penyeberangan feri.

Demikian diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto saat meninjau persiapan akhir peresmian Jembatan Suramadu, Selasa (9/6) di Surabaya. Pembahasan tarif masih akan difinalkan. "Setelah masa uji coba kelaikan jalan tol Suramadu selesai, maka tarif akan ditetapkan dan diberlakukan," ucapnya.

Saat ini, tarif penyeberangan feri di Dermaga Ujung-Kamal untuk motor sebesar Rp 5.800 per unit dan mobil Rp 65.00 0 per unit. Dengan perkiraan tarif tol Suramadu hanya berkisar 40 persen hingga 60 persen dari tarif feri, maka diprediksi biaya tol Suramadu untuk motor berkisar antara Rp 2.320 hingga Rp 3.480 per unit dan untuk mobil Rp 26.000 hingga Rp 39.000 per unit .

Menurut Djoko, kriteria kelayakan lintasan tol Suramadu akan diukur dari tingkat kerataan jalan, rambu-rambu, hingga kenyamanan jalan. Penilaian kelaikan jalan tol Suramadu akan dilakukan oleh tim dari Departemen PU dan Departemen Perhubungan.

"Begitu jalan tol dinyatakan siap dan layak, maka besaran tarif tol akan ditetapkan dan diumumkan," ucapnya. Sabtu (6/6) lalu, Direktur Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Hermanto Dardak menyatakan, penetapan tarif tol akan dilaksanakan sehari sebelum peresmian Jembatan Suramadu. Namun, hingga Selasa (9/6) tarif tol Suramadu belum juga diumumkan.

Sementara itu, secara terpis ah lima komunitas masyarakat Madura dan Surabaya, yaitu Ikatan Pemuda Madura Indonesia (IPMI), Forum Komunikasi Masyarakat Sampang (Fokmas), Aliansi Mahasiswa Madura (Almara), Forum RT-RW Surabaya, dan Jaringan Kedaulatan Rakyat (Jangkar) Madura mengusulk an pemerintah tak memungut biaya di lintasan Jembatan Suramadu. Mereka bahkan mengirimkan surat tertulis ke beberapa pihak, antara lain Presiden, Wakil Presiden, Menteri PU, Menteri Keuangan,dan Gubernur Jawa Timur.

Sekretaris IPMI Syafii mengatakan, biay a operasional dan pemeliharaan Jembatan Suramadu dapat dibebankan pada APBN, APBD Jawa Timur, dan APBD Kota Surabaya serta empat kabupaten di Madura. Karena itu, biaya tersebut seharusnya tak dibebankan pada masyarakat Madura dan Surabaya karena mereka te lah memberikan kontribusi pada APBN dan APBD dalam bentuk pajak.

Tetap dilibatkan

Terkait usulan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menyertakan empat bupati di kawasan Pulau Madura dan satu walikota Surabaya dalam keanggotaan Dewan Pengarah Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS), Djoko mengaku setuju. Peraturan Presiden BPWS masih bisa diperbaiki. "Yang jelas, peran pemerintah daerah tidak akan dikurangi dan begitu pula dengan hak-hak mereka,' kata Djoko.

Hari ini, Rabu (10/6) jembatan Suramadu akan diresmikan secara langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Acara peresmian Jembatan Suramadu akan berlangsung di pintu tol Suramadu sisi Madura dan dihadiri sekitar 6.500 undangan.

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'OutSourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "OutSourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com