”Hari ini sudah dibayar. Saya juga menegur BLU (Badan Layanan Umum), para asisten saya, dan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah. Saya minta mulai hari ini agar lebih berkoordinasi untuk memprioritaskan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Gubernur DKI Fauzi Bowo, Jumat.
Kepala BLU Transjakarta Daryati Asrining Rini membenarkan, pihaknya telah membayarkan tagihan BBG masing-masing operator Rp 20 miliar untuk biaya BBG dua bulan terakhir.
Rini menjelaskan, BLU belum membayar tagihan itu karena awalnya mereka berencana membayar tagihan itu tersebut setelah ada keputusan dari Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) mengenai tarif per kilometer tempuh untuk empat koridor itu. Alasannya, hasil keputusan BANI adalah biaya operasional sebenarnya yang harus dibayarkan sehingga tertib administrasi.
”Namun, ternyata para operator di kedua koridor (PT JTM dan PT JMT) tidak sanggup menutupi dulu deposit BBG sehingga tidak lagi diberi pasokan gas di SPBG Pemuda,” kata Rini.
Tindakan DKI membayar biaya BBG ini, menurut Asisten Pembangunan DKI Sarwo Handayani, merupakan Instruksi Gubernur No 99/2008 tentang Pembayaran Sementara. Besar pembayaran sesuai ketentuan adalah 85 persen dari total tunggakan. Jika masih ada kekurangan, akan dibayarkan setelah keluar keputusan dari BANI.
Pantauan
”Sekarang menunggu bus paling sekitar lima menit sampai tujuh menit saja. Kemarin sampai setengah jam, mana antre panjang lagi,” kata Ari, mahasiswa Universitas Indonesia di halte Dukuh Atas.