Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangalengan Harus Jadi Kawasan Peternakan

Kompas.com - 18/06/2009, 00:38 WIB

PANGALENGAN, KOMPAS.com - Ternyata, predikat sebagai sentra susu di Bandung Selatan belum cukup bagi Pangalenggan. Ke depannya, menurut hemat Ketua Koperasi Peternak Sapi Bandung Selatan (KPBS) Tavip Danuwijaya, kawasan berudara sejuk sejauh dua jam perjalanan dari Kota Bandung itu harus menjadi kawasan peternakan. "Kami ingin, KPBS mengelola kawasan itu," kata Tavip di hadapan Wakil Bupati (Wabup) Bandung Yadi Srimulyadi, Rabu (17/6).

Dalam kesempatan tersebut, KPBS memperoleh bantuan dana sebesar Rp 4,49 miliar untuk 4.500 peternak sapi perah di kecamatan tersebut. Dana patungan antara Pemerintah Kerajaan Belanda dan Frisian Flag Indonesia (FFI) bakal terealisasi antara lain, untuk pelatihan pembuatan model kandang, pelatihan dan penyuluhan gizi ternak, kesehatan ternak, pemerahan dan penanganan susu, pengembangbiakan, reproduksi, serta pengadaan peralatan analisis susu. "Bantuan ini untuk masa waktu dua tahun," kata Direktur SDM dan Urusan Korporasi FFI Hendro H Poedjono dalam kesempatan tersebut.

Menurut catatan Tavip, kemudian, KPBS, dalam usianya yang ke-42, kini, memiliki sekitar 7.000 anggota meliputi 3 kelurahan dan 19 desa. "Produksi kami saat ini 125 ton susu segar per hari," kata Tavip.

Sampai sekarang pun, KPBS sudah memiliki 7 kegiatan unit usaha. KPBS juga mempunyai satu bank perkreditan rakyat.

Selanjutnya, menanggapi permintaan Tavip, Wabup Yadi mengatakan susu adalah komoditas strategis bagi Kabupaten Bandung. Meski, secara keseluruhan, Jawa Barat baru bisa memasok 57.000 ton dari total 216.000 ton produksi Nasional. "Kami memang tengah meninjau kembali RUTR (Rencana Umum Tata Ruang). Kawasan Pangalengan sebagai sentra susu memang harus dilindungi dengan RUTR itu," demikian Yadi Srimulyadi.


 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com