Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengebom Kuningan Berusia 25-28 Tahun

Kompas.com - 18/07/2009, 15:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Supervisor Satpam Hotel JW Marriott, Dikdik Achmad Taufik (39), yang menjadi korban ledakan bom di hotel tersebut pada Jumat (17/7) pagi, sempat melakukan komunikasi dengan seseorang yang diduga tersangka peledakan bom.
     
Ditemui di RS Jakarta, Sabtu, Dikdik yang menderita luka di bawah telinga, kaki, tangan, dan muka tersebut mengaku sempat menegur tersangka peledakan bom beberapa menit sebelum tempatnya bekerja diledakkan.
     
Menurut Dikdik yang didampingi istrinya, Yaya (33), dan anaknya, Rafi Ansyah, sekitar pukul 07.30 WIB atau beberapa menit sebelum terdengar suara ledakan, dia menegur seseorang yang membawa traveller bag sedang berjalan menuju lounge hotel.
     
Melihat tamu yang tampak kebingungan dan menghampiri dirinya, Dikdik yang baru memulai shift paginya itu menanyakan sesuatu kepada pria dengan jaket hitam dan bertopi tersebut.
     
"Apakah ada yang bisa saya bantu," kata Dikdik, yang kemudian dijawab oleh pria berkulit sawo matang tersebut, "Saya mau ketemu bos saya".
     
Kemudian, Dikdik melanjutkan pertanyaannya, "Siapa bosnya? dan di mana?" kemudian dijawab, "Ini saya mau mengantar pesanan bos saya."
     
Selanjutnya, karena tamu tersebut mau mengantar pesanan, kata Dikdik, yang tampak masih lemah terbaring di ruang Krisan kamar 351 lantai III RS Jakarta, tidak berani bertanya lebih lanjut.
     
Sesuai prosedur pelayanan hotel, Dikdik minta seorang temannya bernama Dadang untuk mengantar tamu tersebut ke tempat bosnya. Sebelum mengantar, kata dia, Dadang sempat menanyakan kepadanya siapa tamu tersebut dan diantar ke mana. Setelah itu ketiganya berpisah. Kemudian, Dikdik pergi mengontrol ke lokasi lain.
     
"Beberapa menit kemudian, ada suara ledakan, dan saya telah tertimpa plafon serta serpihan debu," kata dia.
     
Dalam kondisi belum menyadari sepenuhnya bila itu bom, Dikdik berlari ke arah belakang dan sempat membunyikan alarm tanda bahaya.
     
"Menurut informasi, kini Dadang menderita luka cukup parah," kata dia.
     
Dia juga yakin kalau bom tersebut dirakit di dalam kamar karena setiap tamu yang masuk akan diperiksa secara seksama oleh satuan keamanan yang dia pimpin.

Dikdik juga memperkirakan, tamu yang menginap di kamar 1508 tersebut membawa bom yang siap diledakkan dari kamar turun dengan lift menuju ke arah lounge.
    
"Saya baru sadar kalau itu diduga tersangka bom bunuh diri setelah melihat kamera CCTV," kata Dikdik sambil mengatakan ciri-ciri fisik yang diduga pelaku adalah berkulit sawo matang, tinggi sekitar 172 sentimeter, dan umur 25-28 tahun.
    
Selain Dikdik, Andri yang juga bekerja di Marriott sejak tiga tahun lalu pun mengaku melihat secara langsung orang yang diduga sebagai tersangka.
    
Sayangnya, Andri yang dirawat di ruang Yasmin tidak bisa ditanya lebih banyak karena kondisi pendengarannya belum normal sehingga tim dokter melarang wartawan untuk melakukan wawancara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com