Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/08/2009, 16:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin sore melemah 20 poin menjadi Rp 10.085-Rp 10.100 per dollar, karena pelaku pasar pada sesi ini berbalik membeli dollar dan melemah mata uang Indonesia.

"Melemahnya bursa regional merupakan faktor utama yang menekan pasar uang domestik khususnya rupiah melemah, setelah pada sesi pagi sempat menguat," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Senin.

Kostaman Thayib mengatakan, koreksi harga yang terjadi terhadap rupiah dinilai wajar, karena sentimen negatif dari bursa regional cukup besar. "Sentimen pasar yang cukup kuat terutama dari bursa China dan bursa Korea Selatan yang mengalami penurunan cukup tajam," katanya.

Menurut dia, apabila bursa regional masih melemah yang didukung oleh sepi faktor positif pasar, maka pergerakan mata uang Indonesia akan terus melemah hingga melewati angka Rp 10.100 per dollar. "Lesunya faktor positif di dalam negeri dan berlanjutnya sentimen negatif dari luar akan kembali menekan rupiah di pasar," katanya.

Ia mengatakan, rupiah sebenarnya masih mencari titik keseimbangan baru (equilibrium). Jadi pergerakannya kadang naik atau turun tergantung dari sentimen yang masuk ke pasar.

Meski demikian peluang untuk menguat masih ada, karena dari faktor internal, rupiah masih mendapat dukungan dari fundamental makro ekonomi nasionl yang cukup baik.

"Apalagi krisis keuangan global mulai berkurang yang diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh lebih baik maka nilai tukar rupiah akan semakin baik pada akhir tahun ini," ucapnya.
   
Pengamat pasar uang PT Makinta Securities, Harry Kurniawan, rupiah masih bisa menguat mendekati angka Rp 10.000 per dollar. "Karena pelaku asing tetap bermain di pasar domestik, melakukan berbagai investasi, menyusul target pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi yang semula empat persen dinaikkan menjadi 5 persen. Bahkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta target ekonomi 2010 sebesar 5,5 persen," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com