Banjarbaru, Kompas-
Airport Duta Manager Bandara Syamsuddin Noor Maherunusa di Banjarbaru, Selasa (1/9), mengatakan, pada Selasa pagi penerbangan tiga pesawat tertunda hingga 2,5 jam, yakni Garuda dan Lion dengan tujuan Jakarta serta Wings ke Surabaya. ”Aktivitas penerbangan di bandara mulai normal setelah pukul 08.55 setelah jarak pandang di atas 500 meter,” katanya.
Bandara Bersujud di Batulicin, Kabupaten Tanahbumbu, kemarin pagi juga tertutup asap.
Pemantauan dari udara menunjukkan, ratusan titik api yang menghasilkan asap terlihat jelas mulai dari pinggiran Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, dan Tapin. Sebagian asap itu dihasilkan dari kebakaran lahan.
Di Kalteng, jarak pandang pada pagi hari juga kurang dari 500 meter. Akibatnya, beberapa penerbangan terlambat 40 menit hingga satu jam karena menunggu jarak pandang membaik,” kata Kepala Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya Jamaluddin Hasibuan di Palangkaraya, Selasa.
Pekatnya kabut asap menyebabkan kualitas udara di Palangkaraya mencapai level terburuk, yakni masuk kategori berbahaya. Sehubungan dengan hal itu, Wakil Wali Kota Palangkaraya Maryono menyatakan bahwa sejak 11 Agustus, jadwal masuk sekolah telah diundurkan dari pukul 06.30 menjadi 07.30.
”Karena kualitas udara sudah dalam taraf berbahaya dan kabut asap sangat pekat pada pagi hari, mulai 1 September jadwal masuk sekolah kami undurkan lagi menjadi 08.30,” kata Maryono.
Jika seminggu ini kualitas udara tak membaik, Maryono mempertimbangkan untuk meliburkan sekolah agar tidak terkena dampak buruk kabut asap.
Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Hardy Rampay mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan seluruh kepala dinas kabupaten/kota untuk mencermati kondisi kabut asap.