Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Diganggu" Century, Rupiah Kembali Melemah

Kompas.com - 02/09/2009, 09:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu (2/9) pagi turun 50 poin menjadi Rp 10.120-Rp 10.130 per dollar AS, karena pelaku masih melepas rupiah akibat kekhawatiran mereka terhadap pertumbuhan ekonomi global.

Analis PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta, Rabu mengatakan, rupiah kembali terkoreksi, karena pelaku pasar menunggu sejumlah indikator ekonomi negara asing terutama dari Amerika Serikat.

Pelaku pasar menunggu keluarnya angka pengangguran AS yang diperkirakan melonjak. Kondisi ini mengakibatkan pelaku lebih cenderung membeli dolar ketimbang rupiah, karena mata uang asing itu dinilai tempat yang aman untuk investasi.

Berlanjutnya koreksi terhadap rupiah sebenarnya sudah diperkirakan, karena bursa regional berlanjut menyusul merosotnya bursa Wall Street. Selain itu JUGA indikator ekonomi Indonesia seperti laju inflasi Agustus 2009 yang sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

"Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin menunjukkan kenaikan dari 0,45 persen menjadi 0,56 persen yang juga menekan rupiah melemah," ujarnya.

Rully Nova mengatakan, sentimen negatif terhadap rupiah cukup besar, sehingga menekan mata uang Indonesia itu terpuruk lebih jauh. Rupiah diperkirakan akan berada dalam kisaran Rp 10.120-Rp 10.150 sepanjang pekan.
     
Rupiah, lanjut dia juga masih akan terkena dampak dari kasus Bank Century yang merugikan negara, karena pelaku pasar hati-hati untuk bermain di pasar uang domestik. "Pelaku pada umumnya melepas rupiah dan membeli dollar sambil menunggu kelanjutan berita Bank Century tersebut," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com