Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Sejarah Masjid Tua Kebun Jeruk

Kompas.com - 07/09/2009, 16:41 WIB

KOMPAS.com - Sebagian orang mungkin tidak mengetahui di kawasan Kebun Jeruk, Glodok, Jakarta Pusat, terdapat sebuah masjid tua yang didirikan oleh orang-orang dari keturunan Cina pada masa penjajahan Belanda. Masjid tersebut bernama Masjid Jami Kebun Jeruk.

Masjid yang terletak di jalan Hayam Wuruk nomor 83 Jakarta Pusat ini menurut cerita dari salah satu pengurus masjid, Nur Iman (70), didirikan pada tahun 1786 oleh para peranakan Cina yang tinggal di daerah Glodok. Ini adalah masjid pertama yang dibangun oleh mereka.

"Masjid ini dulu didiriin pada 1786 sama peranakan Cina yang tinggal di Glodok," katanya saat ditemui Kompas.com, Senin (7/9).

Sejarah pembangunan masjid itu sendiri, menurutnya, terbagi menjadi beberapa versi. Versi pertama adalah, pembangunan masjid dilakukan karena pada saat itu para peranakan Cina yang tinggal di kawasan Glodok tidak memiliki masjid sendiri.

Untuk menunaikan ibadahnya ketika itu, para peranakan Cina tersebut sering menggunakan masjid yang dibangun oleh orang pribumi. Namun, karena kehadiran mereka di masjid pribumi tersebut kerap mendapatkan ejekan dari warga sekitar, para peranakan Cina tersebut akhirnya berinisiatif membangun masjid yang dikenal dengan nama Masjid Jami Kebun Jeruk itu.

"Saat itu di daerah Glodok peranakan (Cina) tidak mempunyai tempat beribadah sendiri dan mereka sering diejek karena menggunakan masjid orang pribumi. Oleh karena itu untuk menghindari ejekan tersebut dibangunlah Masjid ini di atas tanah seorang kapten Cina yang telah masuk Islam," jelasnya.

Versi kedua dari sejarah pembangunan masjid yang saat ini telah berusia kurang lebih 223 tahun itu adalah, masjid tersebut dibangun oleh seorang panglima perang Cina yang beragama Islam yang ketika itu tengah singgah di Kebun Jeruk dari perjalanannya. Saat itu sang panglima dan pasukannya yang beragama Islam hendak menunaikan shalat, akhirnya, sang panglima memerintahkan kepada para prajuritnya untuk mendirikan masjid Kebun Jeruk tersebut."Nama panglimanya saya lupa. Banyak versi deh pokoknya," ucapnya.

Masjid Telah Mengalami Perbaikan dan Perluasan

Pemberian nama Masjid Jami Kebun Jeruk terhadap masjid itu sendiri, menurutnya, didasari pada letak masjid yang berada di pinggir jalan Kebun Jeruk, Jakarta Pusat sedangkan mengenai kondisi masjid, menurutnya, telah mengalami perluasan.

"Kalau luas masjid yang asli cuma 7x7 meter. Tapikan sekarang setelah mengalami perluasan kira-kira luasnya kurang lebih 3000 meter," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com