Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadalah, Kanci-Pejagan Bukan Jalan Tol

Kompas.com - 14/09/2009, 16:06 WIB

CIREBON, KOMPAS.com - Pemudik yang akan melintasi jalur Kanci (Cirebon, Jawa Barat) hingga Pejagan (Brebes, Jawa Tengah) menuju Purwokerto, atau kota-kota di jalur lintas selatan Jawa, sebaiknya ekstra waspada. Jalan sepanjang 36 kilometer itu, harus ditegaskan, belumlah jalan tol. Jadi sebaiknya, pemudik tidak memacu kendaraan terlalu kencang, dan selalu berkonsentrasi penuh.

Pemerintah memang tampaknya, terlalu tergesa-gesa membuka jalan itu sebagai jalan alternatif bagi pemudik. Tapi itulah salah satu cara untuk mengurangi kepadatan di jalan pantai utara (pantura) Jawa, khususnya antara Kanci-Losari hingga Brebes. Pada musim Lebaran tahun 2008 silam, kemacetan terpar ah di sepanjang pantura memang ada di Kanci-Losari, yang berbuntut pada macetnya tol Palimanan-Kanci.

Berdasarkan pengamatan Kompas, pada Minggu (13/9) siang dan malam, jalur Kanci-Pejagan memang masih jauh dari sempurna. Boleh dikata, banyak aspek dari Standar Pelayanan Minimum (SPM) sebuah jalan tol belum terpenuhi. Sehingga harus digarisbawahi, pemudik harus hati-hati bila ingin selamat.

Ambil contoh, masih banyak tebing tol yang belum dipagari; garis marka jalan yang berpendar pada malam hari belum ada; sambungan antara jalan dan jembatan (oprit) yang tak mulus; perkerasan beton yang tak rata; hingga rambu-rambu jalan yang belum banyak terpasang.

Lantas, ada pula gangguan eksternal berupa perlintasan-perlintasan sebidang dengan jalan desa akib at jembatan layang (overpass) belum selesai dibangun. Ini ditandai dengan melintasnya sepeda, motor, hingga motor di tengah-tengah jalur Kanci-Pejagan.

Ada lima perlintasan sebidang, yakni di kawasan Syeh Lemah Abang (2 kilometer dari Simpang Susun Kanci), Mertapada Kulon (4 km dari SS Kanci), Luwung Bata (27 km dari SS Kanci), Kramat Simpang (31 km dari SS Kanci), dan Kembangan (32 km dari SS Kanci).  

Bukan hanya penyeberangan itu yang membahayakan pemudik, tapi juga penyempitan lajur dari dua me njadi satu lajur pada titik-titik menjelang lokasi proyek pembuatan overpass. Persoalannya, papan peringatan lokasinya selalu terlalu dekat dengan lokasi proyek sehingga kendaraan terpaksa harus direm dalam-dalam.

Ketika jalan beton belum terlalu rata, kemudian masih banyak butir-butiran pasir di ruas jalur Kanci-Pejagan, maka pengereman mendadak dapat mengelincirkan mobil. Sebab roda ban tidak menapak ke permukaan jalan dengan sempurna.

Penting untuk diketahui pemudik, bahwa tak ada satu pun bengkel pada jalur Kanci-Pejagan, begitu pula Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Bahkan, pada Tol Palimanan-Kanci (28 km) dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah, juga tak ada SPBU. Artinya, pemudik harus mengisi bahan bakar sebelum melintasi Palimanan-Kanci-Pejagan (total 64 km).   

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com