Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian Negara Ristek Kaji Pembangunan Jembatan Selat Sunda

Kompas.com - 15/09/2009, 11:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tahun 2011 direncanakan jembatan Sumatera-Jawa yang melintasi Selat Sunda akan dibangun. Untuk itu, kajian teknis dan nonteknis dilakukan oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi (Ristek).

Sebagai kajian nonteknis, Kemenneg Ristek mengadakan seminar aspek sosial, ekonomi, tata ruang, dan lingkungan hidup rencana pembangunan infrastruktur penghubung Sumatera-Jawa di Gedung BPPT Jakarta, Selasa (15/9).

"Tujuan seminar ini adalah untuk mendapatkan masukan-masukan yang terkait dengan itu semua dan akan dijadikan referensi pengambilan keputusan pemerintah terkait dengan penghubung Jawa dan Sumatera," kata Teguh Rahardjo, Deputi Menteri Negara Bidang Program Ristek.

Menurut Teguh, sebagian besar kajian yang berjumlah 36 kajian bicara secara teknis. Dalam seminar ini bicaranya nonteknis. "Jangan sampai faktor nonteknis itu diantisipasi ketika penghubung itu ada," ucap Teguh.

Faktor nonteknis ini penting, lanjutnya, karena pembangunan penghubung ini akan disertai dengan pengembangan wilayah Provinsi Banten dan Lampung. "Tidak hanya itu, kedua provinsi ini juga didukung oleh semua provinsi," tuturnya.

Di dalam proposal yang diajukan oleh swasta kepada pemerintah, megaproyek ini bernilai Rp 100 triliun. Namun, nilai tersebut masih kasar. Direncanakan panjang jembatan tersebut lebih dari 30 meter dengan panjang selatnya sendiri 27 meter. Kalau nanti ini benar jadi maka Indonesia akan memiliki jembatan terpanjang di dunia.

Lebih jauh, ia menuturkan bahwa ada alternatif lain di luar jembatan. Institut Teknologi Bandung (ITB) mengusulkan penghubung Sumatera-Jawa menggunakan terowongan. Kalau pembangunan jembatan memerlukan studi detail selama 2 tahun, sedangkan terowongan dengan panjang 36 kilometer hanya butuh 6 bulan.

Mereka yang terlibat dalam seminar ini adalah dari Kementerian Bidang Perekonomian, Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Bappenas, BPPT, Kementerian Negara Lingkungan Hidup, LIPI, dan dari universitas, seperti ITB, ITS Surabaya, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Universitas Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com