Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Cukai Miras

Kompas.com - 17/09/2009, 17:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah masih mempertimbangkan untuk menaikkan tarif cukai etil alkohol dan minuman mengandung etil alkohol pada 2010 mendatang menyusul disetujuinya Rancangan Undang-Undang (RUU) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) oleh DPR dan disahkan menjadi UU.

Menurut Direktur Jenderal Bea Cukai Anwar Suprijadi, saat ini pihaknya tengah membahas secara intensif mekanisme pengenaan cukai pada minuman keras dengan Departemen Perdagangan. "Nanti itu tergantung policy pemerintah. Apakah cukai ditambah, kita kan juga lihat apakah total bebannya menjadi berkurang. Kita akan lihat dulu," kata Anwar, sebelum raker dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Kamis (17/9).

Diketahui, RUU PPN dan PPnBM yang disahkan DPR mengatur bahwa barang yang dikonsumsi dapat merusak kesehatan, seperi miras, tidak lagi dikategorikan sebagai barang mewah karena lebih tepat dikategorikan sebagai barang kena cukai. UU ini akan berlaku pada 1 April 2010 mendatang.

Menurut Anwar, selama ini cukai etil alkohol dan minuman mengandung etil alkohol memang hanya dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan tarif cukai. Namun, dia sendiri berharap agar tarif cukai minuman keras naik pada tahun 2010 mendatang. "Kalau saya berdoa cukai minuman keras naik," ujarnya.

Selain untuk membatasi konsumsi miras, menurutnya, kenaikan cukai juga diharapkan dapat memberikan tambahan kontribusi guna memenuhi target penerimaan cukai pada 2010. Hingga kini, sumbangan cukai etil alkohol dan minuman mengandung etil alkohol terbilang kecil atau sekitar 1 persen dari total penerimaan cukai. Untuk tahun 2010 mendatang, penerimaan cukai ditargetkan meningkat hingga Rp 57,03 triliun dibandingkan target penerimaan cukai pada tahun ini. Adapun realisasi penerimaan cukai hingga Agustus 2009 mencapai Rp 35,05 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com