Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2009, 17:26 WIB

KOMPAS.com - Dunia Internet saat ini dibanjiri oleh platform yang dapat menyerap dan mengumpulkan konten tersindikasi di web yang dipasok dari mana-mana.

Dengan adanya RSS (Really Simple Syndication), kita dengan mudah dapat seperti ber-‘langganan’ konten terbaru dari situs-situs penyedia konten yang ada di Internet. Tinggal masuk ke platform yang menyediakan layanan pengumpul ini, kita akan seolah oleh disuap update terbaru dari situs-situs konten yang telah kita pilih. Langganan RSS lewat layanan pengumpul ini, tidak diperlukan biaya alias gratis, hanya saja memang konten yang dikirim terkadang terbatas sehingga kita tetap harus masuk ke alamat situs terkait untuk membaca versi yang lebih lengkap.

Dengan RSS, Anda akan tergabung dengan orang-orang seperti Anda yang ingin disuapi oleh konten-konten terbaru di suatu situs blog tertentu. Artinya isi suapannya akan kurang lebih sama.

Google dengan Google Alert-nya juga memiliki platform penyerap, pengumpul, dan penyuap hal-hal terbaru di dunia web, mulai dari blog, berita, videocast, forum milist, dan lain sebagainya. Dengan fasilitas Google ini, kita tidak perlu mengubek-ngubek sendiri untuk menarik berita ke kita, tapi kita yang didatangi oleh berita tersebut. Anda tinggal ’pesan’ untuk disuapi oleh Google mengenai berita-berita terbaru mengenai apa saja, mulai dari berita mengenai aktivitas yang dilakukan oleh para agen perubahan (change agents), apa yang dilakukan kompetitor Anda, apa yang dilakukan konsumen Anda, sekaligus pemberitaan mengenai perusahaan Anda sendiri. Semuanya memungkinkan, asalkan tepat keyword yang Anda masukan ketika ’memesan suapan’ dari Google ini.

Dengan demikian, kita tidak saja jadi tahu tahu tentang apa yang terjadi di lingkungan sekitar, namun kita jadi bisa lebih alert dan dapat secara otomatis men-sensing perubahan lanskap. Informasi yang datang ke kita dapat diperoleh kapan kita mau dan dalam bentuk yang kita mau. Tentunya kalau kita terkonek ke internet.

Platform pencarian social media seperti ini kini semakin marak, contohnya dengan adanya platform seperti Friendfeed, Blogpulse, Technorati, Boardtracker, Socialmention, Whostalkin, Newsfit, Twitrratr, Tweetfeel, dan lain sebagainya, Anda dapat tahu percakapan-percakapan yang beredar belakangan di social media mulai dari blog-blog orang sampai apa yang ada di dunia Twitter.

Canggihnya lagi, situs-situs pencarian social media seperti ini sekarang ibarat penyedia jasa riset karena secara otomatis dapat memberikan feedback terhadap keyword yang Anda ingin lacak. Misalnya Anda memasukkan keyword "iPhone 3Gs", Anda akan secara otomatis dapat gambaran beberapa orang yang seminggu belakang menggosipkannya di dunia online, asosiasi terhadap keyword tersebut, dan juga sentiment (negative, positif, atau netral) mengenai konten pembicaraanya. Itu semua langsung secara otomatis dapat terlihat secara jelas dan dapat diakses oleh siapa saja, apakah itu oleh Anda sebagai pengguna, oleh Apple sendiri sebagai produsen, bahkan oleh para kompetitor dari Apple.

Seperti yang dijelaskan lewat kolom ini kemarin, di era serba canggih seperti sekarang, perusahaan terhubung oleh Connector seperti platform-platform yang diceritakan diatas yang membuat kita semakin mudah mengakses apa yang ingin tahu mengenai konsumen, kompetitor dan para change agents yang senantiasa mendorong tatanan lanskap makro.

Lewat Connector ini, hubungan yang lebih horisontal dengan elemen lingkungan bisnis menjadi lebih memungkinkan. Dengan adanya connector, pemasar di era New Wave dapat menerapkan apa yang dinamakan Always-on Connection, yang bukan lagi sifatnya 24/7 tapi 60/60/24/7. Karena setiap detik telah terjadi koneksi yang menghubungkan perusahaan (Company) dengan 3C lainnya dalam lainnnya; Change agents, Competitor, dan Customer. Inilah yang membuat kami merasa yakin bahwa pada dasarnya cara kita melihat dan menganalisa lanskap menjadi berubah dari 4C (Change, Competitor, Customer, Company) ke 5C (Change agents, competitor, customer, dan company).

Dari Landscape ke Globosphere

Selama ini model 4C (Change, Customer, Competitor, dan Company) adalah ibarat radar yang kita gunakan dalam menganalisa perubahan lanskap di dunia bisnis. Analisa dari keempat C tersebut memberikan kita sebuah gambaran tentang profil lingkungan bisnis serta kondisi internal perusahaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com