Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, Pemerintah Masih Gelontorkan Insentif Perpajakan

Kompas.com - 17/09/2009, 20:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan mempertahankan pengalokasian stimulus fiskal untuk pemberian keringanan pajak, infrastruktur, dan konversi dalam bentuk subsidi pada tahun 2010 mendatang.

Demikian disampaikan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Depkeu Anggito Abimanyu, Kamis (17/9). "Untuk tahun 2010, pemerintah masih akan mengalokasikan stimulus untuk yang nyata-nyata akan terjadi adalah insentif tarif PPh (Pajak Penghasilan) badan dan dari PPN (Pajak Pertambahan Nilai), infrastruktur, atau konversi," kata Anggito ketika ditemui di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta.

Pemerintah akan mengalokasikan sekitar 1 persen atau sekitar Rp 50 triliun hingga Rp 60 triliun dari Produk Domestik Bruto (PDB) untuk stimulus fiskal 2010. Alokasi ini tidak sebesar stimulus fiskal yang digelontorkan tahun ini yang mencapai Rp73,3 triliun atau sekitar 1,4 persen dari PDB karena kondisi perekonomian yang relatif lebih baik.

Menurut Anggito, stimulus perpajakan diberikan agar menimbulkan penghematan dari sisi tax payer atau insentif dari sisi pemerintah. Stimulus ini dibutuhkan untuk memberikan insentif kepada sektor riil dan dunia usaha. Sedangkan untuk belanja yang sifatnya langsung, seperti infrastruktur, dimasukan dalam program reguler dalam belanja kementerian/lembaga.

"Untuk belanja langsung sifatnya reguler tidak on top. Tidak seperti 2009 yang bersifat on top atau yang sudah ada tapi ditambah. Itu untuk quick yield yang menghasilkan cepat dan tidak memberikan tambahan biaya." tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Whats New
 IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

Whats New
Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Whats New
Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

Whats New
Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Whats New
AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Whats New
Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Whats New
Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Whats New
Ciri-ciri Atasan 'Toxic' dan Cara Menghadapinya

Ciri-ciri Atasan "Toxic" dan Cara Menghadapinya

Work Smart
Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Whats New
J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

Whats New
Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Whats New
UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com