Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRT Mulai Beroperasi

Kompas.com - 19/09/2009, 04:12 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com -  Sebanyak 20 armada bus rapid transit Trans Semarang koridor I Mangkang-Penggaron akhirnya beroperasi pada Jumat (18/9), setelah sempat gagal dalam dua kali perencanaan. Meski demikian, operasional tersebut dilakukan tanpa sosialisasi sehingga masih sedikit masyarakat yang menggunakan angkutan massal tersebut.

Sebelumnya, BRT telah gagal beroperasi dua kali yaitu, pada Senin (14/9) dan pertengahan Mei lalu. Sehingga banyak pihak yang menganggap Pemerintah Kota Semarang tidak serius dalam mengelola transportasi massal tersebut.

Direktur PT Trans Semarang, selaku konsorsium BRT Trans Semarang, Tutuk Kurniawan, mengakui, BRT tersebut dioperasikan setelah surat tanda nomor kendaraan bermotor (STNK) dan plat nomor polisi untuk 20 armada diterbitkan oleh Kepolisian Daerah Jawa Tengah pada Jumat dini hari.

"Setelah STNK dikeluarkan kepolisian, BRT langsung kami operasikan pada pagi harinya. Keterlambatan penerbitan STNK karena faktur dari Jakarta baru keluar Selasa lalu," ucap Tutuk.

Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kota Semarang Harini Krisniati mengatakan, pengoperasian BRT ini dilakukan tanpa sosialisasi karena melanjutkan janji Pemkot Semarang untuk segera meluncurkan transportasi massal ini setelah semp at gagal pada Senin lalu akibat kendala administrasi tersebut.

Harini menjamin, pengoperasian BRT ini akan berlangsung seterusnya. Kendati demikian, pengelolaan oleh konsorsium tersebut akan dievaluasi dalam tiga bulan ke depan. PT Trans Semarang menargetkan pendapatan dari BRT sekitar Rp 23,1 juta per hari, setelah libur Lebaran selesai.

BRT dioperasikan sejak pukul 06.00 hingga pukul 21.00 dengan jeda kedatangan antarbus sekitar 15 menit. Selain pengemudi, setiap bus terdapat dua kondektur perempuan yang menagih pembayaran karcis. Harga tiket yaitu Rp 3.500 per orang untuk umum dan Rp 2.000 untuk pelajar.

Meskipun tarifnya dinilai terjangkau, pengoperasian BRT ini masih belum memenuhi standar pelayanan minimum karena pembayaran tiket masih dilakukan di atas bus tanpa memenfaatkan mesin tiket. "Hal itu akan dilakukan secara bertahap setelah adanya evaluasi dalam pengoperasiannya. Saat ini yang terpenting adalah BRT dio perasikan terlebih dahulu agar halte dan bus tidak terbengkalai," ujar Harini.

"Pada pengoperasian di hari pertama, setiap bus hanya diisi antara 3-5 penumpang dari kapasitas 33 penumpang. Saya baru tahu kalau BRT beroperasi ketika me lintas di jalan. Karena penasaran ingin coba, makanya saya langsung ke halte saja kebetulan saya mau ke Penggaron," ujar Bambang (55), yang menumpang bersam istri dan anaknya.

Fathurrahman (51), salah satu pengemudi, mengakui, meskipun penumpang sedikit, bus akan berhenti di setiap shelter. Saat ini, terdapat 53 shelter di koridor I Mangkang-Penggaron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com