Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Makassar, Genset Makin Laris Manis

Kompas.com - 08/10/2009, 00:31 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com - Penjualan genset meningkat hingga 50 persen akibat pemadaman bergilir yang dilakukan PT PLN di dua provinsi yaitu Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
    
Pemilik toko Sumber Anugerah Tehnik di Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar Hendrik Gosari di Makassar, Rabu (7/10), mengatakan permintaan genset tiap hari bisa mencapai 80 unit. "Bahkan kemarin stok genset habis, padahal permintaan sangat banyak. Saya perkirakan permintaan terus melonjak hingga 10 hari ke depan," katanya.
    
Saat ini, menurut Hendrik, kendala utama yang dihadapi penjual genset adalah terbatasnya stok barang sebab prioritas utama untuk pasokan genset beralih ke Sumatera Barat akibat gempa pada 30 September lalu. Untuk itu, distribusi pasokan genset pun terhambat. "Stok genset dari Jakarta sudah tertunda hampir dua minggu, padahal permintaan di Makassar sangat besar," katanya.
    
Menurut informasi yang beredar di kalangan penjual genset, pemadaman listrik bisa terjadi sepanjang hari pada pertengahan Oktober.
    
Berdasar pantauan, di beberapa toko permintaan genset merata dari kebutuhan perkantoran hingga rumah tangga.  Saat ini, harga genset berkisar antara Rp 700 ribu hingga Rp 7 juta per unit atau dari kapasitas 700 watt hingga 5.000 watt.
    
Akibat lonjakan permintaan itu toko-toko penyedia genset harus rela buka hingga pukul 22.30 padahal saat hari normal toko hanya buka hingga pukul 17.00 waktu setempat. 
    
Bisnis penyewaan layanan jasa internet atau warnet juga ikut terimbas karena pemadaman bergilir. Pengelola warnet HogaNet Yusar Wardana, mengatakan penurunan omset turun hingga 15 persen.  "Terkadang kita harus nombok untuk menutupi biaya operasional, Saat ini, kami berharap listrik kembali normal," katanya.
   
Pada hari biasa, pendapatan per hari mencapai Rp 1,3 juta. Tapi sejak pemadaman bergilir pada sepekan terakhir pemasukan sukar menembus nilai Rp 1 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com