Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Hanya 10 Persen yang Layak Disebut Waralaba

Kompas.com - 09/10/2009, 19:47 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kesadaran pemilik usaha untuk menaikkan status usahanya dari peluang usaha menjadi waralaba masih rendah. Meski belum bisa disebut sebagai waralaba, sekitar 90 persen pemilik peluang usaha yang sudah berani beroperasi layaknya sebuah waralaba sehingga berpotensi merugikan investor .

Ketua Asosiasi Franchise Indonesia Anang Sukandar mengatakan, peluang usaha (business opportunity) terus bermunculan. Saat ini, jumlah peluang usaha yang beroperasi di Indonesia mencapai 850 unit. Dari jumlah itu, baru sekitar 10 persen yang layak disebut sebagai waralaba (franchise).  

"Untuk bisa disebut sebagai waralaba, usaha itu harus berhasil lebih dulu, 80 persen produknya cepat laku, memiliki keunikan, dan ada prototipe usahanya. Yang bisa seperti itu baru sekitar 10 persen. Kalau mau bertahan, waralaba itu tidak bisa muncul secara instan," tuturnya, Jumat (9/10) saat ditemui dalam Franchise and Business Concept Expo 2009 di Yogyakarta.

Menurut dia, dukungan pemerintah terhadap waralaba sangat minim. Pemilik peluang usaha kurang mendapat pembinaan dan pelatihan sehingga tidak memahami pentingnya menjadi waralaba.

Selama ini, pemilik usaha biasanya terburu-buru untuk menjual ide usahanya karena tergiur dengan penghasilan yang akan didapat. Padahal usaha yang ia rintis belum benar-benar tertata baik dari sisi manajemen maupun pemasaran. Akibatnya, banyak investor yang rugi karena usahanya tidak bisa bertahan lama. Di DIY, hal itu terjadi pada peluang usaha di bidang makanan.

Anang menuturkan, pemilik peluang usaha bisa saja menjual ide usahanya. "Namun ia harus terbuka kepada calon investor sehingga mereka mengetahui risiko usahanya. Ia harus jujur bahwa usahanya itu belum bisa disebut waralaba. Jadi kalaupun dijual, dia tidak bisa memungut biaya franchise . Harga jualnya pun bisa ditawar oleh investor," jelasnya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com