Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah yang Memesona dari Gunung Kidul: Daratan, Pantai, dan Budaya

Kompas.com - 15/10/2009, 11:13 WIB

GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com — Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, semakin gencar mempromosikan potensi pariwisata di daerah itu. Kabupaten di ujung selatan DIY itu ingin mengubah citra kekeringan yang selalu lekat dengan Gunung Kidul menjadi keindahan. Potensi pariwisata pun dipetakan dan promosi digalakkan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gunung Kidul Sudodo di Wonosari, Rabu (14/10), mengungkapkan, pariwisata di Gunung Kidul terbagi dalam tiga kategori, yakni darat, pantai, dan wisata budaya.
    
Potensi wisata darat meliputi obyek wisata gunung api purba, Gunung Gambar, Hutan Wonosadi, sejumlah petilasan raja-raja Jawa, dan 30 gua kapur.
    
"Obyek wisata pantai masih menjadi andalan untuk mendatangkan wisatawan. Terdapat 46 kawasan pantai yang semua berpasir putih, sedangkan kegiatan wisata pantai yang terus dikembangkan di antaranya jet sky, memancing di pantai maupun di tengah laut dengan menggunakan perahu motor, serta aneka sajian makanan hasil laut," katanya.
    
Menurut dia, wisata budaya yang terus dipromosikan adalah upacara sedekah bumi dan sedekah laut, tradisi panen raya "cing-cing goling" dan "cupu panjolo".
    
Selanjutnya, untuk mengenalkan pesona pariwisata Gunung Kidul ini, Pemerintah Kabupaten bergabung dengan kelompok Java Promo yang terdiri dari 15 kabupaten/kota di DIY dan Jawa Tengah.

"Java Promo adalah suatu wadah kerja sama pengembangan pariwisata DIY dan Jateng melalui perhimpunan dan kerja sama antarpemerintah daerah, yang diharapkan mampu mengembangkan pariwisata di Jateng dan DIY," katanya.
    
Sudodo mengatakan, obyek wisata yang ditawarkan dan dipilih merupakan obyek wisata yang belum dikenal masyarakat luas. Langkah tersebut untuk lebih memperkenalkan obyek wisata baru agar dikenal luas.

Ditambahkan, pelaksana kegiatan pengenalan potensi wisata kepada masyarakat luas adalah jalinan kerja sama dengan dinas kebudayaan dan pariwisata yang didukung institusi serta lembaga yang kompeten pada bidangnya.
    
Beberapa kegiatan telah dilakukan oleh Java Promo, baik promosi maupun pengembangan daerah tujuan wisata, dan salah satu potensi yang dimiliki anggota Java Promo adalah wisata kuliner, wisata budaya, dan wisata alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com