Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Blora Jaya Express Resmi Beroperasi

Kompas.com - 15/10/2009, 20:38 WIB

BLORA, KOMPAS.com - Kereta rel diesel Indonesia atau KRDI Blora Jaya Express jurusan Semarang-Cepu-Bojonegoro resmi beroperasi pada Kamis (15/10) di Jawa Tengah. Ke depan, departemen perhubungan berenca na memperbanyak kereta komuter jangka pendek serta menghidupkan kembali jalur-jalur KA yang selama ini tidak aktif.

"Selain mengembangkan kereta api (KA) jarak jauh, kita juga harus memerhatikan kereta jarak dekat. Kualitas akan terus kami tingkatkan dari yang sudah ada sebelumnya," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Departemen Perhubungan Tundjung Inderawan sebelum meresmikan kereta itu di Stasiun Cepu, Blora.

Tiket Blora Jaya Express sementara dijual seharga Rp 25.000 dengan dua kali pemberangkatan, yaitu pukul 05.00 dan pukul 13.00 dari Cepu. Tahun 2010, harga tiket kereta yang mampu menampung 574 penumpang itu akan dinaikkan menjadi Rp 28.000.

Saat mulai meninggalkan Stasiun Cepu, sekitar 10 menit kemudian di Stasiun Kapuan, KRDI Blora Jaya Express yang baru saja diresmikan mogok. Penumpang yang sudah naik pun terpaksa dipindah ke KA lain. Direktur Utama PT Industri Kereta Api (Inka) Roos Diatmoko meminta maaf atas hal itu.

Bagian teknis PT Inka memerlukan uji operasional untuk cek fungsi. Hal seperti itu (mogok) mungkin terjadi karena waktu untuk memeriksa kondisi KRD kurang. "Mudah-mudahan selama satu minggu uji operasional, semuanya dapat diatasi," tutur Roos.

Dalam sambutan yang dibacakan Tundjung, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Jamal mengakui lebih banyak masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada kendaraan umum. Karena itu, Jusman terus mengingatkan PT KA untuk meningkatkan pelayanan transportasi. "Sektor swasta juga dapat terlibat untuk turut berinvestasi, sehingga kebutuhan dana tidak dibebankan sepenuhnya pada APBN," ujar Jusman.

Kereta Blora Jaya Express menambah empat KRD yang sebelumnya telah beroperasi di Blora. Direktur Operasi PT KA Bambang Irawan mengatakan, kepadatan empat rangkaian kereta yang telah beroperasi mencapai 100 persen per hari. Dengan adanya kereta tambahan, diharapkan penumpang mendapat kenyamanan lebih.

Kereta lain yang sudah berusia tua menurut Bambang akan segera diganti dengan armada yang baru secara bertahap. Saat ini, 60 persen aset kereta milik PT KA berusia lebih dari 25 tahun dari sekitar 1.000 rangkaian kereta dan sekitar 400 lokomotif di Jawa dan Sumatera.

Ke depan, Tundjung menyebutkan, potensi kereta komuter masih sangat besar, antara lain di daerah Madiun, Solo, Yogyakarta, Magelang serta Sukabumi dan Cianjur di Jawa Barat. Untuk mendukung hal itu, jalur-jalur KA yang telah mati akan kembali dihidupkan.

"Jalur KA Magelang-Yogyakarta masih kami kaji. Demikian juga jalur Semarang-Magelang. Rel yang sudah tertutup bangunan, pembebasannya bergantung pada pemerintah daerah setempat," ujar Tundjung.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com