Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Minta China dan Singapura Buka Izin Bank

Kompas.com - 16/10/2009, 13:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mulai melangkah untuk mengatur kembali keberadaan investasi asing di industri perbankan. BI saat ini telah memulai negosiasi dengan dua negara yakni Singapura dan China untuk menerapkan asas resiprokal dalam izin berinvestasi di perbankan.

"Kami mengupayakan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) agar kepentingan Indonesia di sektor perbankan bisa terakomodasi dengan baik," ungkap Direktur Penelitian dan Perbankan Bank Indonesia Halim Alamsyah, Kamis (15/10).

Rencananya, dalam MoU tersebut, BI akan menawarkan beberapa bentuk kerjasama yang saling menguntungkan. Misalnya kemudahan membuka cabang bank dari Indonesia di dua negara itu.

Selain itu, BI juga ingin ada kerjasama tukar-menukar informasi dan pengawasan dengan negara yang menjadi kepentingan Indonesia. BI berharap sebelum tutup tahun, negosiasi tentang asas resiprokal ini bisa berhasil, terutama dengan China. "Yang sedang akan selesai adalah Bank Mandiri, BI memang masuk dengan memakai isu Mandiri," kata Halim.

Adapun dengan Singapura, negosiasinya agak alot. "Respons pertama mereka saat itu adalah mereka tidak setuju ada MoU tertulis," katanya.

Alasan Singapura bisa jadi karena perbedaan sistem hukum yang dianut Singapura dan Indonesia. Singapura kiblat hukumnya anglo-saxon yang merasa cukup dengan sebatas MoU. Sedangkan Indonesia berkiblat hukum kontinental yang menginginkan kesepakatan hitam di atas putih. "Kami akan berupaya mencari pendekatan yang bisa mereka terima," jelasnya.

Selain dengan dua negara itu, BI juga berencana melakukan negosiasi dengan Thailand dan Korea Selatan. BI mengakui Indonesia lebih liberal di sektor perbankan ketimbang negara-negara tersebut. Karenanya BI bermaksud membenahi ini, apalagi saat ini lebih dari 13 bank di Indonesia sudah beralih ke tangan asing. 13 bank itu menguasai 26 persen aset perbankan.

Target BI adalah kesetaraan. Kalau selama ini Indonesia sangat terbuka buat asing, BI ingin negara lain juga terbuka bagi perbankan asal Indonesia yang ingin berinvestasi di negara tersebut. (Ruisa Khoiriyah/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com