Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan untuk Bandara Internasional Jabar Belum Dibebaskan

Kompas.com - 21/10/2009, 18:09 WIB

MAJALENGKA, KOMPAS.com — Hingga saat ini belum satu pun bidang tanah dan bangunan di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang dibebaskan untuk pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat atau BIJB. Padahal, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengalokasikan dana Rp 160 miliar untuk itu.

Camat Kertajati Nursiwanjaya, Rabu (21/10), mengatakan bahwa dana Rp 160 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 itu dialokasikan untuk membebaskan 530 hektar tanah dari total kebutuhan lahan untuk BIJB sebesar 1.800 hektar.

Namun, sampai bulan Oktober ini, menurut Nursiwanjaya, belum satu pun tanah yang dibebaskan. Saat ini, tim pembebasan tanah dari Jawa Barat dan Majalengka masih dalam proses pendataan rumah dan tanaman yang terkena proyek BIJB.

Selain itu, hal tersebut juga masih menunggu harga tanah dan bangunan berdasarkan kajian tim appraisal independen.

Pembebasan lahan yang tidak kunjung dilakukan membuat bingung warga pemilik  tanah dan bangunan yang terkena proyek. Kondisi ini bahkan dikhawatirkan memberikan waktu kepada calo tanah untuk meraup untung dengan menjual tanah itu ke orang lain.

Nuriati, warga Desa Kertajati, mengatakan bahwa dia bersama sembilan keluarga lain berencana memasang listrik di rumah. Namun, setelah diberitahu bahwa tanah dan bangunan dipakai untuk proyek BIJB, mereka urung memasang listrik.

Kanan, warga Kertajati lainnya, mengatakan, sejak panen raya di Kertajati selesai sekitar bulan Juli, banyak calo tanah menawar tanah sawah di Kertajati dengan harga antara Rp 30.000 dan Rp 40.000 per meter persegi. Pembeli tanah ini adalah orang Bandung, sedangkan calo tanahnya warga Kertajati.

Menurut Nursiwanjaya, Harga tanah yang dibeli calo jauh di atas pajak yang dibayar pemilik lahan setiap tahunnya. Di Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kertajati, nilai jual obyek pajak (NJOP) tanah di Kertajati hanya berkisar antara Rp 5.000 dan Rp 14.000 per meter persegi.

NJOP di SPPT PBB ini menjadi salah satu acuan tim appraisal dalam menentukan harga tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Whats New
Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Whats New
RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

Whats New
Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Whats New
Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Whats New
Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Whats New
Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Whats New
Masuknya Starlink Dikhawatirkan Ancam Bisnis Operator Lokal, Luhut: Semua Harus Berkompetisi

Masuknya Starlink Dikhawatirkan Ancam Bisnis Operator Lokal, Luhut: Semua Harus Berkompetisi

Whats New
OJK Bakal Bikin Ketentuan Tarif Premi Asuransi Kendaraan Listrik

OJK Bakal Bikin Ketentuan Tarif Premi Asuransi Kendaraan Listrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com