Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Menteri Naik? Enggak Banget...

Kompas.com - 24/10/2009, 16:02 WIB

KOMPAS.com — Kabar kenaikan gaji yang akan diterima para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II ternyata sudah diterima masyarakat luas. Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara memang tengah mengkaji usulan kenaikan gaji para pejabat negara termasuk menteri.

Apa pendapat masyarakat tentang usulan yang akan diajukan kepada Presiden tersebut? Tiga orang warga Jakarta yang ditemui Kompas.com, Sabtu (24/10), serempak menyatakan penolakannya atas rencana tersebut.

"Menteri-menteri yang baru, pikirkan rakyat dulu deh. Masak belum-belum gajinya udah naik aja, enggak banget deh," kata Terry, mahasiswi semester 6 Fakultas Ekonomi Universitas Moestopo.

Menurut Terry, kenaikan gaji para menteri dipandang bukan kebijakan yang bijaksana di tengah impitan hidup rakyat yang semakin sulit. Dengan segala fasilitas yang tersedia, apa yang didapatkan para menteri dipandang sudah lebih dari cukup.

Rekan Terry, Lelli, juga mengungkapkan hal yang sama. "Sudahlah, gaji enggak perlu naik lagi. Yang perlu dinaikin gaji buruh. Apalagi, saya dengan mobil dinas juga mau diganti baru. Enak bener ya. Kayaknya selama ini pejabat negara yang sering naik gaji," ujar Lelli.

Ia menyarankan, sebelum menjadi sebuah keputusan, usulan tersebut dipertimbangkan ulang. "Mending dananya buat masyarakat yang kekurangan, bangun gedung sekolah," kata dia.

Jono, seorang sopir pribadi, mengaku miris membaca berita di surat kabar harian beberapa hari ini. "Iya, saya baca berita katanya gaji menteri mau naik. Lah, saya kapan ya? Kayaknya menteri udah cukup fasilitas, gaji besar, dapat pensiun. Kurang apa?" ujar Jono.

Seharusnya, lanjut pria 59 tahun ini, beban hidup masyarakat kecil yang menjadi titik perhatian pemerintahan yang baru. Meskipun kedua anaknya sudah bekerja, Jono mengaku, biaya hidup yang dikeluarkannya setiap hari semakin besar.

"Apalagi seperti saya ini ya. Tidak ada pensiun, kecuali nabung-nabung. Itu pun harus dikirim ke kampung juga, buat ngontrak rumah dan kebutuhan lain. Saya harap, rakyat kecil seperti saya ini yang diperhatikan Pak SBY," ujar Jono, perantau asal Purwokerto, Jawa Tengah, ini.

Harapan tetap tersemat di hati Jono. "Mengubah nasib rakyat memang tidak bisa sehari dua hari. Tapi dengan kesempatan jadi presiden 10 tahun, Pak SBY bisa membuat kehidupan lebih baik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com