Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Connecting dan Collaborating untuk Value Creation

Kompas.com - 01/11/2009, 07:28 WIB

KOMPAS.com - Sebelum memasuki millennium baru, Bill Gates merilis buku “Business @ The Speed of Thought” yang berisikan tentang pemikirannya mengenai tantangan yang akan dihadapi oleh segenap perusahaan di sebuah dunia baru yang akan terus direvolusi oleh pergerakan teknologi informasi.

Bill Gates mengatakan itu pada tahun 1999, ketika titik kritis di mana perubahan industri yang sangat mendasar terjadi (strategic inflection point) telah muncul. Perubahan tersebut ketika itu melahirkan sebuah ekonomi baru yang ditandai oleh begitu berpengaruhnya teknologi digital dan tercapainya critical mass berupa global connectivity. Seperti yang dikatakan olehnya, ekonomi baru ini juga ditandai oleh apa yang disebutnya web workstyle dan web lifestyle, yang diyakininya akan mentransformasi cara kita mengelola perusahaan, bagaimana kita menyikapi konsumen, dan bagaimana kita berinteraksi dengan lingkungan bisnis.

Bill Gates mengatakan itu ketika titik kritis di mana perubahan industri yang sangat mendasar terjadi (strategic inflection point) telah muncul. Perubahan tersebut ketika itu melahirkan sebuah ekonomi baru yang ditandai oleh begitu berpengaruhnya teknologi digital dan tercapainya critical mass berupa global connectivity. Seperti yang dikatakan olehnya, ekonomi baru ini juga ditandai oleh apa yang disebutnya web workstyle dan web lifestyle, yang diyakininya akan mentransformasi cara kita mengelola perusahaan, bagaimana kita menyikapi konsumen, dan bagaimana kita berinteraksi dengan lingkungan bisnis.

Ketika itu ia juga mengatakan bahwa kunci sukses perusahaan di dalam abad baru terletak pada kemampuan mereka mengumpulkan, mengelola, dan memanfaatkan informasi. "Information flow is your lifeblood," tuturnya. Diferensiasi utama dalam ekonomi baru ini, menurutnya, akan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam mengalirkan dan saling mempertukankan informasi sebanyak mungkin di dalam perusahaan, juga kemampuan perusahaan dalam memasukan sebanyak mungkin informasi dari konsumen, kemudian menggunakan informasi tersebut untuk memperbaiki proses bisnis dan kualitas produk maupun layanan, dan yang tak ketinggalan adalah kemampuan untuk melakukan 'virtual integration;' dengan menjalin information partnership, baik dengan supplier maupun konsumen.

Apa yang dikatakan dan diramalakan oleh Bill Gates ketika itu memang betul-betul kejadian dan semakin menjadi-jadi. Dan tentunya tidak butuh waktu yang lama untuk merasakan hal tersebut. Bahkan di tahun 2005, seorang change agent bernama Thomas Friedman, mengatakan bahwa di tahun 2000an kita sudah melihat tiga perubahan di dunia global yang sangat berbeda.

Pertama, kita berbagai hal yang seputar trend teknologi di dunia global, yang telah membuat segalanya terkonvergensi dan orang-orang dapat bekerja-sama di dunia yang datar, di mana level permainan menjadi sama rata.

Kedua, dunia dan orang-orang semakin mengadopsi kebiasaan, keahlian, dan proses yang baru dari yang tadinya bersifat vertikal ke yang lebih horizontal dan kolaboratif.

Ketiga, karena kedua hal tersebut, maka jangan heran kalau siapapun akan dapat berkompetisi di dunia yang datar ini, asalkan terhubung lewat connector.

Perubahan yang terjadi telah merubah proses bisnis menjadi lebih horizontal pula, di mana segala sesuatu didasari oleh praktek kolaborasi. Di perusahaan Hewlett-Packard (HP) contohnya, mantan CEO Carly Fiorina pernah mengakui bahwa “Proses value creation harus dirubah dari yang tadinya bersifat vertikal menjadi lebih horizontal.” Memasuki tahun 2000an, HP sendiri sudah berubah dari yang tadinya memiliki 87 supply chain yang berbeda, yang dikelola secara vertikal dan independen,  sudah berubah menjadi sebuah perusahaan yang hanya memiliki lima buah supply chain yang mengelola bisnis sebesar $50 miliar, di mana fungsi seperti accounting, billing, dan human resources dikelola lewat sistem yang terintegrasi secara horizontal. 

Lantas apa pelajaran yang bisa dipetik bagi pemasar di Era New Wave? Seperti yang telah dijelaskan juga kemarin, pada akhirnya proses untuk mencapai value creation yang berarti, tidak cukup bertumpu pada menempatkan sistem teknologi semata. Perangkat-perangkat dan platform teknologi yang ada telah banyak merubah dunia, namun kesuksesan kita dalam menggunakannya di dunia New Wave ini ditentukan oleh bagaimana kita menyelaraskannya dengan proses bisnis yang didasari oleh praktek yang kolaboratif dan horisontal, yang mana itu semua harus dikelola secara horisontal pula. Dan itu semua memerlukan sebuah keahlian, kecakapan, keterampilan baru pula, dan juga tentunya perubahan mental dan paradigma dari yang tadinya bersender pada aturan command dan control  menjadi yang sifatnya connecting dan collaborating

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com