Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Belasan Polisi Aniaya Waria

Kompas.com - 02/11/2009, 08:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.COM — Belasan orang yang diduga anggota kepolisian dilaporkan menganiaya seorang waria bernama Rico Saputra (24) hanya karena sangkaan mencuri BH dan HP. Tragisnya, selain digebuki, waria malang ini sempat dikencingi di jalan samping Mapolrestro Jakarta Selatan.

Didampingi pengurus LSM Arus Pelangi, Sabtu (31/10), Rico melaporkan peristiwa yang dialaminya pada Selasa (27/10) itu ke Polda Metro Jaya. Sebelum ke polisi, Rico melaporkan kasus ini ke LBH Jakarta.

Menurut pendamping Rico dari Arus Pelangi, Widodo, waria yang biasa mangkal di kawasan Jakarta Selatan itu dilaporkan seseorang atas sangkaan mencuri HP dan BH tanggal 23 Oktober. Berdasarkan laporan itu, Rico ditangkap polisi pada Selasa malam ketika nongkrong di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dia kemudian dibawa ke jalan di samping kompleks Mapolrestro Jakarta Selatan.

"Rico dipukuli oleh 10 sampai 20 orang," ujar Widodo. Menurut dia, Rico juga disundut api rokok. "Bahkan, sambil digebuki dan disundut api rokok, korban juga dikencingi," ujarnya.

Setelah "diperiksa" di pinggir jalan itu, laki-laki berpenampilan perempuan tersebut digiring ke Pospol Melawai sampai kemudian dibebaskan pada Rabu siang karena tidak cukup bukti.

Merasa diperlakukan semena-mena, Rico melaporkan tindakan belasan orang yang dia sebut sebagai polisi itu ke LBH Jakarta, Sabtu lalu, kemudian ke Polda Metro Jaya.

Direktur LBH Jakarta Nurcholis Hidayat ketika dihubungi membenarkan bahwa Rico mengaku dianiaya belasan polisi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rafli Umar menyatakan belum mengetahui adanya laporan penganiayaan waria yang bernama Rico. "Kalau laporan itu benar, pelakunya pasti kami tindak tegas," ujarnya.

Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Selatan Kompol Subandi juga berjanji akan menindak tegas bila terbukti ada anggota Polrestro Jakarta Selatan yang melakukan penganiayaan. Kalau ada anggota yang terbukti memukuli waria itu nanti saya tonjoki sendiri," katanya.

Berita penganiayaan waria itu merebak setelah beberapa media online menyiarkannya. Warta Kota dan beberapa wartawan lain yang mengecek ke Pos Polisi Melawai, Blok M, kemarin tidak mendapat keterangan.

Seorang polisi yang menemui wartawan mengaku tidak mengetahui kasus tersebut karena pada saat kejadian sedang tidak dinas. "Saya tidak jaga waktu itu. Sekarang Kapospol kebetulan sedang libur," ujar anggota dari Grup I yang tak mau disebutkan namanya itu.

Pada saat yang sama, Wakapolsektro Kebayoran Baru AKP Palada juga datang ke Pospol Melawai untuk mengecek kebenaran berita tersebut. "Saya yakin berita penganiayaan terhadap waria itu tidak benar karena anggota yang dinas di Blok M hanya lima orang," katanya.

Namun, seorang sumber di kepolisian menyebutkan bahwa pihak provos Polrestro Jakarta Selatan sudah melakukan penyelidikan. "Provos sudah bergerak melakukan penyelidikan terhadap anggota Polres," ujarnya.

Ketua LSM Arus Pelangi Widodo menambahkan, pihaknya belum mengetahui identitas orang yang melaporkan Rico telah melakukan pencurian HP dan BH. "Saya pikir yang melapor itu perorangan, bukan pemilik toko. Namun, kami belum mendapat kepastian tentang identitas pelapor dan tempat kejadiannya," katanya. (yos)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com