Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghubung Selat Sunda Masuk Program 100 Hari

Kompas.com - 12/11/2009, 13:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Infrastruktur penghubung Selat Sunda masuk dalam program kerja 100 hari Menteri Pekerjaan Umum meski masih dalam bentuk studi kelayakan yang nantinya dituangkan dalam bentuk Peraturan Presiden.

"Belum dapat kami pastikan infrastruktur yang cocok untuk mengubungkan Selat Sunda menunggu studi kelayakan," kata Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto di Jakarta, Kamis (12/11), saat menjelaskan program 100 hari.

Oleh karena itu, sebutnya, dalam program kerja sengaja tidak disebut soal bangunan penghubung yang akan dibuat apakah bentuknya jembatan, terowongan, atau perluasan dermaga akan ditetapkan dari hasil studi kelayakan.
   
Terkait dengan sudah ada sektor swasta yang melakukan studi kelayakan, Menteri Pekerjaan Umum mengatakan, akan diberikan kesempatan pertama dalam tender investasi serta diberikan hak-hak khusus. "Tetapi kalau dalam tender investasi itu masih juga kalah pemerintah akan mengganti semua biaya yang sudah dikeluarkan saat melakukan studi kelayakan sebelumnya," kata Menteri PU.

Sementara itu, Wakil Menteri PU, Hermanto Dardak mengatakan, untuk jembatan seperti direkomendasikan  masih harus dikaji lebih dulu mengenai kecepatan angin. "Kemudian juga harus dilihat topografi di bawah laut untuk menentukan panjang bentang yang harus dibuat karena sangat menentukan besaran biaya yang harus dibangun," ujarnya.

Pertimbangan kekuatan struktur karena merupakan daerah gempa juga menjadi dasar pertimbangan karena semakin panjang bentang kalau terjadi gempa maka gaya dari samping akan besar, ucapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com