Purwokerto, Kompas -
Pohon natal ini memiliki tinggi empat meter dengan diameter dasar selebar dua meter, dan tersusun dari 375 boneka. Pohon sengaja dibuat untuk mendukung latar belakang drama natal yang akan ditampilkan pada perayaan malam Natal, Kamis (24/12).
Koordinator dekorasi pohon natal boneka, Eng Nio (40), mengatakan, boneka-boneka itu berasal dari sumbangan jemaat, baik boneka lama ataupun baru.
”Ada yang menyumbangkan satu-dua boneka. Tapi ada juga yang menyumbang sampai 30 boneka,” jelas Nio.
Pohon dibuat dari kerangka bambu yang ditopang tiang besi. Kemudian boneka dirangkai dari bawah hingga puncak pohon. Sebuah boneka Sinterklas ditempatkan di puncak pohon.
”Pohon ini untuk mendukung latar belakang drama natal berjudul Gloria Toys yang akan menampilkan keceriaan anak-anak menyambut Natal pada sebuah toko mainan,” ujar Santi, salah satu panitia Natal.
Setelah perayaan Natal, boneka-boneka itu akan disumbangkan kepada anak-anak panti asuhan.
Calon pendeta di gereja tersebut, Adon Syukmana, menambahkan, tema boneka diangkat pada perayaan Natal kali ini karena boneka merupakan mainan yang menjadi media anak-anak berkhayal, tanpa mengenal waktu dan kondisi setempat.
”Ketika bermain boneka, anak-anak tidak peduli kalau ia sedang berada di rumah, panti asuhan, atau sedang dirawat di rumah sakit,” katanya.
Natal diperingati umat Kristiani karena Yesus datang ke tengah umat manusia untuk memberikan kebahagiaan. ”Melalui Natal, Yesus lahir di hati kita, dan umat manusia pun akan damai,” ucapnya.