Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pohon Natal dari Boneka

Kompas.com - 24/12/2009, 03:59 WIB

Purwokerto, Kompas - Menyambut Natal 2009 dan Tahun Baru 2010, Gereja Kristen Indonesia di Jalan Gatot Subroto, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, membuat pohon natal dari boneka.

Pohon natal ini memiliki tinggi empat meter dengan diameter dasar selebar dua meter, dan tersusun dari 375 boneka. Pohon sengaja dibuat untuk mendukung latar belakang drama natal yang akan ditampilkan pada perayaan malam Natal, Kamis (24/12).

Koordinator dekorasi pohon natal boneka, Eng Nio (40), mengatakan, boneka-boneka itu berasal dari sumbangan jemaat, baik boneka lama ataupun baru.

 

”Ada yang menyumbangkan satu-dua boneka. Tapi ada juga yang menyumbang sampai 30 boneka,” jelas Nio.

Pohon dibuat dari kerangka bambu yang ditopang tiang besi. Kemudian boneka dirangkai dari bawah hingga puncak pohon. Sebuah boneka Sinterklas ditempatkan di puncak pohon.

 

”Pohon ini untuk mendukung latar belakang drama natal berjudul Gloria Toys yang akan menampilkan keceriaan anak-anak menyambut Natal pada sebuah toko mainan,” ujar Santi, salah satu panitia Natal.

Setelah perayaan Natal, boneka-boneka itu akan disumbangkan kepada anak-anak panti asuhan.

Calon pendeta di gereja tersebut, Adon Syukmana, menambahkan, tema boneka diangkat pada perayaan Natal kali ini karena boneka merupakan mainan yang menjadi media anak-anak berkhayal, tanpa mengenal waktu dan kondisi setempat.

”Ketika bermain boneka, anak-anak tidak peduli kalau ia sedang berada di rumah, panti asuhan, atau sedang dirawat di rumah sakit,” katanya.

Natal diperingati umat Kristiani karena Yesus datang ke tengah umat manusia untuk memberikan kebahagiaan. ”Melalui Natal, Yesus lahir di hati kita, dan umat manusia pun akan damai,” ucapnya. (MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com