Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Naik, Pedagang Harapkan Operasi Pasar

Kompas.com - 03/01/2010, 11:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pedagang beras mengharapkan adanya operasi pasar untuk menekan kenaikan harga beras dalam sebulan terakhir. Berdasarkan pantauan Kompas.com, harga beras saat ini mengalami lonjakan cukup tajam, yaitu kenaikannya berkisar Rp 200 hingga Rp 700 tergantung kualitas berasnya.

"Sekarang tidak ada operasi pasar, katanya sih mau ada pertengahan Januari, ya mudah-mudahan aja ada," ungkap Kholik (28), pedagang beras di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (3/1/2010).

Hal senada juga diungkapkan Andi (35) yang ditemui di tempat yang sama. "Iya belum ada operasi pasar, sekarang Bulog enggak maen lagi," kata dia.

Lebih lanjut, Kholik dan Andi mengharapkan agar harga beras dapat segera stabil. Kalau biasanya Kholik dalam satu kali belanja bisa mengeluarkan Rp 20 juta, saat ini ia hanya mampu mengeluarkan Rp 17 juta karena diakuinya mencari harga beras yang murah saat ini sulit.

Saat ini mereka mendapatkan stok beras dari Karawang, Cianjur, dan Pasar Induk Kramat Jati. Operasi beras sejatinya selain dapat menguntungkan pedagang, juga menguntungkan pembeli. Edi (20), pedagang beras lainnya, juga mengharapkan harga beras lekas stabil. "Ya semoga yang terbaik aja," pungkasnya.

Untuk diketahui, harga beras saat ini mengalami kenaikan untuk semua jenis tergantung kualitas. Harga besar kualitas rendah, misalnya, naik Rp 700 dari harga semula Rp 4.000 menjadi Rp 4.700 per liternya. Sementara untuk beras kualitas sedang, harganya naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.300. Pandan wangi super kualitas bagus juga ikut mengalami kenaikan, yang semula harganya Rp 6.000 menjadi Rp 6.800 per liternya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Whats New
Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Whats New
RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

Whats New
Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Whats New
Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Whats New
Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Whats New
Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com