Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Terus Naik, Bulog Tunggu Instruksi

Kompas.com - 06/01/2010, 10:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Harga beras terus naik sejak Desember 2009 hingga kini. Perum Bulog memperkirakan, kenaikan harga akan terus berlanjut hingga Februari. Guna mengantisipasi terus melonjaknya harga beras di pasar, Bulog telah menyiapkan cadangan beras untuk operasi pasar.

Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso di Jakarta, Selasa (5/1), mengungkapkan, Perum Bulog sudah mengirimkan surat kepada Menteri Koordinator Perekonomian, Menko Kesejahteraan Rakyat, dan Menteri Perdagangan terkait perkembangan harga beras di pasar domestik dan langkah antisipasi mencegah kenaikan harga beras.

”Saya sudah lapor dan siap melaksanakan operasi pasar beras,” ungkap Sutarto. Menurut dia, berdasarkan analisis harga yang dilakukan Perum Bulog, ada kemiripan pola perkembangan harga beras 2009/2010 dengan tahun 2006/2007.

Pada saat itu, harga beras terus merangkak naik hingga panen raya padi tiba. ”Bedanya, saat itu cadangan beras pemerintah (CBP) kecil, tetapi sekarang besar,” kata Sutarto.

Beras untuk rakyat miskin

Saat ini CBP di Bulog 518.000 ton. Adapun beras untuk rakyat miskin (raskin) 1,1 juta ton dan dapat memenuhi kebutuhan raskin selama tiga bulan. ”Kami menunggu penugasan dari pemerintah untuk melakukan operasi pasar. Berapa pun jumlah beras yang diminta untuk operasi pasar, Bulog siap memenuhinya,” kata Sutarto.

Musim tanam padi pada musim hujan kali ini ada kemunduran masa tanam setengah hingga satu setengah bulan. Akibatnya, budidaya padi di lahan tadah hujan terganggu.

Di pasar beras grosir Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, harga beras terus naik sejak Desember 2009. Kenaikan harga beras Rp 600-Rp 800 per kilogram.

Nellys Sukidi, pedagang beras di PIBC, menyatakan, saat ini beras IR-64 kualitas 3 seharga Rp 5.600-Rp 5.700 per kg. Pada awal Desember masih Rp 4.800-Rp 4.900 per kg. Beras IR-64 kualitas 2 seharga Rp 5.000-Rp 6.000 per kg, kualitas 1 Rp 6.300-Rp 6.400 per kg. Adapun beras kepala menembus Rp 6.600-Rp 6.700 per kg. Dengan harga beras kualitas 3 Rp 5.600-Rp 5.700 per kg di pasar grosir, sampai di tingkat konsumen mencapai Rp 5.900-Rp 6.000 per kg. ”Pemerintah sudah selayaknya mengambil sikap,” katanya.

Billy Haryanto, pedagang beras lainnya, menyatakan, akibat kenaikan harga beras yang tidak wajar, permintaan beras antarpulau jadi menurun drastis.

Sementara itu, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, selaku pengelola PIBC, Sjamsul Hilataha menyatakan, stok beras di PIBC masih tinggi, yakni 20.000-35.000 ton. (MAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com