Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sterilisasi Jalur "Busway", DKI Tambah 35 Portal

Kompas.com - 07/01/2010, 20:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk mencegah penerobosan lajur bus transjakarta oleh kendaraan pribadi, Dinas Perhubungan DKI Jakarta bersiap memasang 35 portal tambahan pada April mendatang. Jumlah portal dapat ditambah 50 unit lagi jika lajur bus transjakarta masih belum steril.

"Dinas Perhubungan memfokuskan usaha sterilisasi lajur bus untuk meningkatkan pelayanan. Sterilisasi lajur merupakan langkah utama untuk meningkatkan kecepatan dan ujungnya adalah peningkatan pelayanan," kata Riza Hasyim, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Kamis (7/1/2010) di Jakarta Pusat.   

Menurut Riza, portal akan dipasang di ruas-ruas lajur bus transjakarta yang sering diterobos oleh pengguna kendaraan pribadi. Koridor III Kalideres-Harmoni dan koridor VI Ragunan-Dukuh Atas menjadi salah satu prioritas lajur yang akan dipasangi portal karena sangat sering diterobos kendaraan pribadi.

"Selama ini, enam portal yang diuji coba di beberapa lokasi berhasil mensterilkan lajur bus transjakarta. Oleh karena itu, jumlah portal akan terus ditambah sampai lajur itu benar-benar steril," kata Riza.

Masuknya kendaraan pribadi ke lajur bus transjakarta membuat bus khusus hanya dapat melaju lambat. Dampaknya, para penumpang bertumpuk di selter bus transjakarta dan berjejal di dalam bus.

Dengan demikian, suasana di dalam bus dan selter menjadi tidak nyaman. Ketepatan waktu bus transjakarta juga tidak dapat diandalkan.

Pengamat transportasi, Trisbiantara, mengatakan, bus transjakarta gagal memindahkan pengendara kendaraan pribadi karena gagal menjadi angkutan massal yang cepat dan nyaman. Jika masalah penerobosan tidak segera diatasi, bus transjakarta bukan hanya gagal menjadi angkutan massal, melainkan juga menjadi beban transportasi karena mengambil sebagian lajur jalan.

Selain memasang portal di banyak lokasi, kata Trisbiantara, penegakan hukum atas pengendara kendaraan yang menerobos lajur bus transjakarta juga harus dilakukan dengan tegas. Pengenaan sanksi tegas akan menciptakan efek jera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com