Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kredit Sarjana untuk Wirausaha

Kompas.com - 21/01/2010, 13:27 WIB

Yogyakarta, Kompas - Pemerintah Provinsi DIY belum menerima petunjuk operasional penyaluran pinjaman program bantuan wirausaha bagi para sarjana dari Kementerian Negara Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Meski begitu akan disiapkan formulasi penyaluran kredit dengan agunan ijazah itu.

"Program itu, kan, baru penjelasan lisan Menteri Negara Koperasi dan UKM, jadi belum kami terima petunjuk teknis operasionalnya. Mudah-mudahan akan segera turun," kata Bambang Harimurti, Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY, Rabu (20/1) di Yogyakarta.

Pihaknya menyambut baik program itu. Diharapkan ini juga akan disambut para sarjana, terutama mereka yang belum memiliki pekerjaan atau usaha maupun sarjana yang ingin mengembangkan usaha. Dengan demikian dapat berkontribusi mengurangi angka pengangguran sekaligus menumbuhkan wirausaha muda di DIY. Melalui prorgam ini, direncanakan setiap sarjana bisa mengajukan kredit usaha senilai Rp 5 juta dengan agunan ijazah sarjana. "Harapan lebih jauh ini akan membuka lapangan- lapangan kerja baru," katanya.

Besar

Ia mengaku belum mengetahui pasti berapa dana yang dialokasikan dari APBN untuk program sarjana mandiri itu di DIY. Namun, ia memperkirakan, dana yang akan digelontorkan jumlahnya relatif besar. "Secara nasional, dana dari APBN yang disiapkan sekitar Rp 1 triliun," kata Bambang.

Untuk penyaluran kredit itu, pemprov akan merancang formulanya. Sejauh ini, menurut pemahaman Bambang, untuk mendapatkan kredit itu, sarjana harus menyusun proposal usaha baru atau proposal pengembangan usaha, bagi yang sudah memiliki usaha. Proposal itu akan diseleksi Lembaga Pengelola Dana Bergulir.

Untuk pencairan kredit dilakukan lembaga keuangan di masing- masing daerah melalui koperasi maupun perbankan. Untuk sementara, lembaga yang akan ditunjuk baru satu, yaitu BMT Bina Ikhsanul Fikri, Yogyakarta. "Tidak menutup kemungkinan ada koperasi maupun bank juga ditunjuk untuk menyalurkan kredit, seperti program kredit usaha rakyat sudah bekerja sama dengan enam bank swasta," katanya.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi DIY Astungkoro mengatakan, pemprov siap memfasilitasi para sarjana mendapat kredit melalui program sarjana mandiri. Menurutnya, Provinsi DIY sudah memiliki pengalaman menyalurkan program kredit serupa. Untuk DIY, program seperti itu sudah diluncurkan tahun 2009 dengan nilai total Rp 200 juta dari APBD DIY. (RWN)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com