Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudahkah Anda Melakukan "Check Up"?

Kompas.com - 22/01/2010, 14:29 WIB

KOMPAS.com - Kenyataan menunjukkan, lebih dari separuh pasien yang terkena serangan jantung dan stroke tidak pernah merasakan keluhan klinis seperti sakit dada atau kelumpuhan sementara. Demikian juga dengan berbagai penyakit lain seperti kanker yang seringkali baru ditemukan di stadium lanjut dimana peluang kesembuhannya kecil.

Sistem kesehatan yang lebih mengutamakan tindakan kuratif (pengobatan) diyakini membuat masyarakat kita kurang menyadari akan pentingnya tindakan preventif (pencegahan). Tindakan preventif bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari menjalankan gaya hidup sehat, menjaga kesehatan diri dan lingkungan, hingga melakukan pemeriksaan dini atau cek kesehatan.

Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan (medical check up), bukan saja kita dapat mengetahui kondisi tubuh secara paripurna, tapi kita juga bisa melakukan upaya-upaya yang diperlukan untuk memperbaiki keadaan yang berpotensi besar menyebabkan timbulnya gangguan kesehatan. Lebih jauh lagi, deteksi dan diagnosis penyakit yang dipastikan secara dini akan membuat pasien mendapatkan penanganan medis secara cepat, tepat, dan maksimal.

Sayangnya sebagian besar pasien yang sudah melakukan medical check up bukan didasarkan karena kesadaran pribadi. "Mayoritas yang tes kesehatan di RS Pondok Indah karena dikirim perusahaan (58 persen), sisanya dari asuransi dan pribadi," kata dr.Yuliana MARS, Kepala Unit Executive Health Check Up (EHCU) RS.Pondok Indah.

Saat ini hampir setiap rumah sakit, bahkan klinik menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan dalam berbagai paket yang disesuaikan dengan keinginan dan kantong pasien. Rumah sakit berskala premium juga tak mau kalah menyediakan paket medical check up dengan pemeriksaan lengkap untuk menjaring pasien yang gemar berobat ke luar negeri.

Salah satunya adalah RS Pondok Indah, Jakarta yang memiliki EHCU yang dilengkapi sarana dan fasilitas canggih. "Konsep kami one stop service, sehingga pasien yang ingin check up tidak perlu pergi ke poli-poli dan bercampur dengan orang sakit," kata dr.Yuliana.

Keunggulan lain yang ditawarkan adalah pemeriksaan dilakukan oleh dokter spesialis. "Kalau Anda periksa kesehatan di Singapura atau Malaysia, pap smear dilakukan oleh dokter umum, sementara di sini dilakukan oleh dokter obgin, demikian juga halnya dengan pemeriksaan lain, semua dilakukan ahlinya bukan cuma dokter umum atau perawat," papar Yuli.

Sementara itu di RS.Siloam Lippo Village, Tangerang, menawarkan alat-alat pemeriksaan termutakhir. "Kami memiliki alat-alat skrining terkini misalnya Dual Source CT Scan yang pertama di Indonesia dan teknologi terkini MRI," kata Amelia Hendra, Corporate Communication Manager Siloam Hospital Group.

Amelia menambahkan, RS Siloam Lippo Village saat ini merupakan satu-satunya rumah sakit di Indonesia yang telah terakreditasi internasional JCI (Joint Commision International) dari Amerika Serikat. "Ini artinya layanan, peralatan dan setiap standar kami mengacu pada standar internasional," paparnya.

Meski kedua rumah sakit tersebut menawarkan paket yang relatif mahal, berkisar antara Rp 700.000 - Rp 13.000.000, namun pasien boleh menentukan sendiri paket yang diinginkan. "Kami bisa menyesuaikan pemeriksaan sesuai dengan bujet pasien," kata Yuliana.

Ia menambahkan, paket terlengkap atau premium di RS Pondok Indah memang relatif mahal, namun menurutnya pemeriksaan yang dilakukan sangat komperhensif dan akurat.

Bila bujet Anda tidak terlalu besar, Yuliana menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kolesterol, darah lengkap, serta tes ginjal dan lever. "Bila usia masih termasuk muda, biasanya penyakitnya disebabkan oleh pola hidup, misalnya konsumsi lemak yang tinggi sehingga menyebabkan kolesterol," katanya.

Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan, konsultasikan dengan dokter untuk mengatahui ada tidaknya kondisi yang berpotensi menimbulkan penyakit. Jangan lupa untuk menyimpan hasil medical check up dan lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura Buka 24 Jam, Mendag Zulhas: Kenapa Dilarang? Bolehlah...

Warung Madura Buka 24 Jam, Mendag Zulhas: Kenapa Dilarang? Bolehlah...

Whats New
Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Whats New
Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Spend Smart
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Whats New
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com