Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Air Beli 5 Pesawat

Kompas.com - 05/02/2010, 15:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air) melakukan penambahan armada untuk ekspansi operasi pada 2010 ini mulai terlaksana. Lima unit Cessna C208B Grand Caravan didatangkan hingga akhir Februari ini.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemhub) Herry Bakti S Gumay mengungkapkan, Susi Air dipastikan mendapatkan dua unit pekan ini. Sisanya akan dilakukan pada pekan depan.

"Pembelian dilakukan pada ajang Singapore International Air Show 2010. Susi Air sudah serah kunci lima pesawat. Dua sudah dikirimkan minggu ini, minggu depan dikirimkan tiga lagi," kata Herry di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (5/2/2010).

Hingga sekarang, Susi Air telah mengoperasikan pesawat yang sama sebanyak 13 unit. Pesawat ini dioperasikan untuk rute-rute antar-kabupaten/kota di pedalaman Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Pesawat dengan kapasitas 12-14 penumpang yang telah dimiliki ini dibuat antara tahun 2004 dan 2009. Sedangkan untuk yang baru ini, Susi langsung memesannya dari Cessna Aircraft Company, yang bermarkas di Wichita, Kansas, Amerika Serikat.

Bos Susi Air, Susi Pudjiastuti, beberapa waktu lalu mengatakan, perusahaannya akan menambah lebih kurang 18 unit pesawat berbadan kecil. Tiga jenis pesawat yang diincar adalah Cessna Grand Caravan, New Piagio Avanti, dan Porter.

Pesawat tersebut didatangkan untuk menggenapi armada Susi Air saat ini yang jumlahnya telah mencapai 22 unit dengan tiga merek di atas. Untuk mendapatkan pesawat tersebut, Susi menyatakan, pihaknya telah mempersiapkan dana sebanyak Rp 200 miliar.

"Untuk harga satu unit Cessna saja Rp 20 miliar, ya bisa dihitung sendiri berapa kebutuhannya. Sedikitnya ya kita butuh investasi Rp 200 miliar," ujarnya kepada Persda Network.

Alasan penambahan armada dengan kapasitas di bawah 20 orang, ungkap Susi, agar mampu menembus daerah-daerah yang sulit ditembus melalui darat. Daerah-daerah tersebut, antara lain pedalaman di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.

"Transportasi antardaerah yang sulit dihubungi dengan mobil akan menjadi tantangan bagi kami. Karena sebenarnya di rute-rute perintis memiliki potensi yang cukup besar," ujarnya.

Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ini pula, permintaan akan transportasi udara ikut bertambah. Maskapai carter tersebut sampai kewalahan karena daerah-daerah meminta agar daerah mereka dilayani.

Kabupaten-kabupaten di daerah pelosok tidak semuanya bisa didarati oleh pesawat besar. Karenanya, mereka menginginkan didarati pesawat kecil dengan penumpang di bawah 20 orang seperti Cessna. "Permintaan cukup banyak, karenanya kami akan meningkatkan jumlah pesawat jenis ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com