Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Kepercayaan Bank

Kompas.com - 15/02/2010, 07:59 WIB

Mengapa praktik-praktik perlindungan kepada nasabah penyimpan sedemikian ketatnya? Ini tidak terlepas dari selain upaya menjaga kepercayaan terhadap bank, juga bagian dari yang tidak terpisahkan untuk menjaga stabilitas perbankan. Mengapa ada keterkaitan dengan kepercayaan dan stabilitas perbankan?

Pertama, stabilitas perbankan dalam praktiknya lebih banyak dipengaruhi oleh kemampuan pihak bank mengelola sumber dan penggunaan dananya. Sudah menjadi ciri bisnis perbankan di mana pun bahwa simpanan selalu berdurasi jangka pendek, sementara pinjaman berdurasi lebih panjang.

Kedua, sifat surat berharga, baik dalam bentuk giro, tabungan, maupun deposito, tidak dapat diperdagangkan, tetapi bersifat likuid. Jadi, sebuah bank sangatlah sensitif kalau simpanannya ditarik seketika dan dalam jumlah dana yang besar, sementara sumber dananya belum kembali karena masih dipergunakan untuk kredit.

Oleh sebab itulah, adanya rumor, misalnya, atau banknya dinyatakan tidak bisa ikut atau kalah kliring sangat pasti direspons nasabah secara cepat dengan cara sesegera mungkin mencairkan dana mereka pada bank tersebut.

Dengan kedua ciri tersebut, secara naluriah setiap bankir selalu menjaga sumber dan penggunaan dananya dengan baik dan hati-hati agar tidak mengalami kesulitan. Agar terhindar dari masalah tersebut, upaya membangun loyalitas nasabah selalu menjadi prioritas.

Berbagai upaya yang dilakukan sering kali gagal manakala faktor-faktor eksternal tidak kondusif. Ada faktor-faktor eksternal yang bisa memicu, seperti suasana yang penuh ketidakpastian, baik dalam politik, keamanan, maupun sosial.

Kasus Bank Century

Salah satu faktor eksternal yang akhir-akhir ini menjadi pusat perhatian adalah aktivitas dalam rangka menangani persoalan penyelamatan Bank Century. Bukan hal yang berlebihan sekiranya aktivitas tersebut sangat menarik perhatian karena begitu terbukanya kegiatan tersebut dipublikasikan.

Fenomena tersebut merupakan hal baru, karena itu menjadi ”tontonan” yang menarik sehingga mengundang berbagai respons dari penontonnya. Mulai dari cara dan gaya bicara sampai sikap, perilaku, dan etika menjadi bagian yang diperbincangkan. Untuk dan atas nama berdemokrasi, hal itu semua tampaknya tidak dipermasalahkan.

Ada jargon yang mengatakan, kalau ada orang digigit anjing, bukan berita. Baru menjadi berita kalau kejadiannya terbalik. Pernyataan yang datar-datar saja sekalipun benar sering bukan menjadi berita, tetapi hal-hal yang belum pasti kebenarannya malah yang menjadi berita. Itu semua juga dalam kemasan yang sama untuk dan atas nama demokrasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com