Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapakah Agus Martowardojo?

Kompas.com - 19/05/2010, 20:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Akhirnya, Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo terpilih oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai menteri keuangan baru pengganti Sri Mulyani Indrawati.

Jejak pria kelahiran Amsterdam, 24 Januari 1956, ini sepertinya tidak lepas dari bank. Ia pernah dicalonkan menjadi gubernur BI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tetapi terjegal di DPR.

Sejak Mei 2005, Agus menjadi Direktur Utama Bank Mandiri menggantikan pejabat lama, ECW Neloe. Agus memang bukan orang baru di Bank Mandiri. Ia masuk pada 1998 dan menduduki jabatan dari Managing Director Risk Management and Credit Restructuring pada tahun 1999, Managing Director Retail Banking and Operation Coordinator (2000), dan Managing Director Human Resources and Support Services (2001).

Sebelumnya, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) pada 1984 ini adalah Dirut Bank Permata selama tiga tahun (2002-2005)."Jabatan ini kan amanah," kata Agus kala pelantikan sebagai Dirut Bank Permata.

Sebelum diangkat menjadi Direktur Utama PT Bank Permata Tbk terhitung 31 Oktober 2002, Agus dipercaya sebagai advisor bagi Ketua dan Wakil Ketua BPPN untuk bidang Perbankan (2002).

Lulus kuliah, Agus bekerja di Bank of America melalui Officer Development Program sebagai International Loan Officer. Sesudah itu, mulai 1986, Agus hengkang ke Bank Niaga hingga 1994.

Berikutnya berturut-turut dia menjabat sebagai Deputy Chief Executive Officer di Maharani Holding (1994), Direktur Utama di Bank Bumiputera (1995-1998), dan Direktur Utama di Bank Ekspor Impor Indonesia (1998).

Di lingkungan organisasi perbankan, Agus adalah Ketua Umum Perbanas (Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional Swasta) periode 2003-2006.

Agus juga mengikuti berbagai kursus perbankan dan manajemen, termasuk di State University of New York, Buffalo, AS; Stanford University, Palo Alto, AS; dan Institute of Banking and Finance, Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com