Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri BUMN Minta Direksi Merpati Solid

Kompas.com - 27/05/2010, 18:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Mustafa Abubakar meminta direksi baru PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) solid dan berkomitmen tinggi melaksanakan rencana bisnis untuk mencapai target efisiensi perusahaan.

"Komitmen direksi baru harus diwujudkan secara konkret, agar target restrukturisasi perusahaan bisa tercapai," kata Mustafa, usai melantik direksi baru Merpati, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (27/5/2010).

Pada kesempatan itu, Mustafa menetapkan Sardjono Jhony Tjitrokusumo sebagai Dirut baru Merpati menggantikan Bambang Bhakti yang pada saat bersamaan diangkat menjadi Dirut PT ASDP Indonesia Ferry. Adapun susunan direksi lainnya, yaitu  Adi Gunawan (Wakil Direktur Utama), Wisudo (Direktur Teknik), Asep Ekanugraha (Direktur Operasi), Tonny Aulia Achmad (Direktur Niaga), Farid Luthfi (Direktur Keuangan dan Administrasi).

Menurut Mustafa, direksi baru Merpati mengemban tugas berat mengingat kondisi perusahaan yang mengalami masalah yang kritis. "Business Plan dalam rangka penyelamatan Merpati telah disusun dengan supervisi PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Di dalam rencana bisnis tersebut dikaji kelayakan pengadaan 15 pesawat jenis MA-60 dari China," kata Mustafa.

Perusahaan penerbangan plat merah tersebut membutuhkan dana sekitar Rp 799,8 miliar selama tahun 2010 untuk keperluan restrukturisasi utang dan operasional perusahaan.

Dana yang dibutuhkan mencapai Rp 489,6 miliar dalam bentuk utang baru, dan Rp 310 miliar untuk operasional dan penambahan armada. Total restrukturisasi utang Merpati mencapai Rp 3,14 triliun, terdiri atas utang lama sebesar Rp 2,65 triliun.

Mustafa menuturkan, untuk mendukung pelaksanaan business plan tersebut, pemerintah melalui Komite Restrukturisasi dan Revitalisasi PT MNA juga akan mengusulkan tambahan pinjaman tahap kedua dari PT PPA. Jika nantinya pinjaman tersebut dipenuhi, hal ini harus disertai catatan bahwa bantuan pinjaman tersebut adalah yang terakhir kalinya.

"Kalau sampai gagal atau tidak memberikan hasil sebagaimana diharapkan, maka kelangsungan dan eksistensi Merpati akan dipertimbangkan lagi," tegas Mustafa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com