Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Setuju Telkom Akuisisi Bakrie

Kompas.com - 07/06/2010, 16:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian BUMN mendorong PT Telkom Tbk untuk mengakuisisi PT Bakrie Telecom Tbk. Kedua belah pihak dilaporkan sedang dalam tahap pendekatan.

"Ada kemungkinan Telkom akan mengakuisisi Bakrie. Kami sebagai kuasa pemegang saham mendukung rencana itu," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar seusai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR di Gedung MPR/DPR, Senin (7/6/2010).

Menurut Mustafa, surat Telkom untuk melakukan kajian pengambilalihan Bakrie sudah disampaikan kepada Kementerian Keuangan. "Surat Telkom sudah saya baca tadi pagi. Mereka sedang dalam tahap negosiasi," kata Mustafa.

Sebelumnya diberitakan, Telkom ingin mengembangkan layanan telepon tetap nirkabel (FWA) Flexi dengan mengambil alih operator CDMA. "Soal bagaimana cara mengambil alih, akuisisi atau merger, itu masalah korporasi," kata Mustafa.

Intinya, rencana tersebut menurutnya disambut dengan baik sepanjang positif bagi perusahaan dan win-win solution. Ia menggambarkan, Flexi memiliki pelanggan sekitar 15 juta dan Esia 10 juta. Dengan akuisisi induk perusahaan, jumlah saham Telkom lebih proporsional.

"Dengan merger layanan CDMA Flexi dan Esia, maka Telkom memiliki kekuatan untuk memengaruhi pasar. Dengan sinergi menjadi kekuatan riil, bisa menumbuhkan perusahaan," kata Mustafa.

Terkait realisasi akuisisi, Mustafa menuturkan bahwa kajian mudah-mudahan rampung dalam dua bulan ke depan.

Sementara itu, Direktur Utama Rinaldi Firmansyah menuturkan, rencana akuisisi Bakrie Telecom masih dalam proses pengkajian. "Tidak hanya Bakrie Telecom, ada juga operator CDMA lainnya yang sedang dibidik. Tapi siapa operator tersebut, tunggu saja, saya tidak akan ngomong," ungkap Rinaldi.

Meski begitu, ia tidak menyebutkan detail opsi yang akan digunakan dalam mengambil alih operator milik Keluarga Aburizal Bakrie itu. Ia hanya menjelaskan, dengan mengakuisisi Bakrie Telecom, seluruh anak usaha dengan kepemilikan saham 100 persen dengan sendirinya dapat diambil alih.

"Opsinya masih dikaji. Tapi, kalaupun akan direalisasikan, ya sebaiknya polanya akuisisi," kata Rinaldi.

Dana untuk keperluan akuisisi tidak menjadi masalah karena Telkom memiliki kas internal dan sumber pendanaan yang sangat besar. Menurut Rinaldi, akuisisi operator telekomunikasi merupakan bagian dari transformasi bisnis Telkom menjadi perusahaan yang unggul dalam layanan berbasis TIME (Telecommunication, Information, Media, and Edutainment).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com