Jakarta, Kompas
Sementara Arief Yahya juga tetap menjabat Direktur Enterprise and Wholesale. Adapun Tanri Abeng juga diperpanjang jabatannya sebagai Komisaris Utama, sedangkan Arif Arryman dan P Sartono masing-masing tetap Komisaris Independen.
Mewakili pemerintah, Deputi Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol menegaskan, perpanjangan jabatan tersebut untuk menuntaskan isu strategis perusahaan.
Apakah isu strategis itu terkait rencana merger Flexi dan Bakrie Telecom? Sahala menolak berkomentar.
Telkom sendiri menetapkan anggaran belanja modal 2010 sebesar Rp 20,6 triliun, dengan alokasi Rp 13,9 triliun untuk pengembangan bisnis seluler melalui Telkomsel. Belanja modal ini cukup signifikan.
Namun, Rinaldi mengaku tidak mengerti tentang maksud ”isu strategis” yang dilontarkan Sahala. ”Saya tak tahu, baru mendengarnya,” ujarnya.
Rinaldi juga tak berkomentar banyak mengenai rencana merger dengan Bakrie Telecom meski diberondong banyak pertanyaan soal rencana merger itu.
”Sampai detik ini belum ada kesepakatan beli atau jual, tapi baru sebatas evaluasi terhadap industri, terhadap teknologinya. Belum ada
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Telkom pun memutuskan pembagian dividen tunai sebesar 50 persen dari laba bersih tahun buku 2009, yakni Rp 5,67 triliun atau senilai minimal Rp 261,41 per lembar saham.
Pada tahun buku 2010, Telkom juga mengalokasikan Rp 28,33 miliar untuk program kemitraan dan sebesar Rp 90 miliar untuk program bina lingkungan.
Sisa laba bersih tahun 2009 sebesar Rp 5,67 triliun akan ditempatkan sebagai laba ditahan dan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan.