Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinergi Esia-Flexi Selangkah Lagi

Kompas.com - 25/06/2010, 09:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana sinergi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) memasuki babak baru. Perusahaan telekomunikasi pelat merah ini kemungkinan akan berbagi rata kepemilikan saham dengan PT Bakrie & Brothers (BNBR) di BTEL.

Menurut sumber yang dikutip dari Reuters, setelah sinergi TLKM dan BNBR masing-masing akan menguasai 30 persen dan sisanya menjadi kepemilikan publik. Per 4 Juni lalu, kepemilikan BNBR di BTEL sebanyak 16,85 persen dan publik menguasai 69,75 persen saham.

Jika skenario ini benar, setelah Flexi masuk maka kapitalisasi pasar BTEL akan meningkat menjadi Rp 9 triliun atau 997,2 juta dollar AS. Soalnya, kata sumber tersebut, saat ini kapitalisasi pasar BTEL mencapai 520 juta dollar AS. Sementara sampai kuartal I-2010, total aset BTEL sebesar Rp 11,43 triliun. Dari total aset ini, sekitar Rp 1,73 triliun berbentuk aset lancar dan Rp 9,7 triliun merupakan aset tak lancar.

Masih kata sumber tersebut, dalam waktu dekat ini TLKM dan BNBR akan menandatangai perjanjian kerjasama itu. Maklum, rencananya BTEL akan melakukan rights issue atau penerbitan saham baru pada Agustus nanti.

Tanri Abeng membenarkan

Presiden Komisaris TLKM Tanri Abeng membenarkan kabar tersebut. "Kami bisa memiliki porsi yang sama dengan BNBR, yakni 30 perses," katanya, kepada KONTAN, kemarin (24/6/2010).

Namun, Tanri bilang persentase kepemilikan saham itu masih dalam tahap negosiasi dan sangat tergantung dari valuasi aset yang dimiliki Telkom Flexi. "Yang pasti sinergi ini harus win-win solutions," ungkapnya.

Mantan presiden direktur di grup Bakrie itu menambahkan, TLKM akan masuk ke BTEL melalui penerbitan saham baru. Cara seperti itu, lanjut Tanri, merupakan hal biasa. Apalagi tujuan rights issue untuk meningkatkan kapitalisasi saham BTEL. Sayang, komisaris utama yang telah habis masa jabatannya di TLKM ini enggan membeberkan jumah saham baru yang akan diterbitkan BTEL.

Tanri juga mengatakan, untuk memuluskan rencana tersebut, TLKM dan BNBR akan melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama. "Mungkin saja pekan depan, sebab pembicaraan ini sudah dilakukan sejak dua tahun lalu," pungkasnya.

Sayang, KONTAN tidak berhasil meminta keterangan dari manajemen BNBR. Direktur Keuangan BNBR Eddy Soeparno dan Presiden Direktur BNBR Bobby Gafur Umar tidak membalas pesan singkat dan panggilan seluler yang dilayangkan KONTAN.

Sementara TLKM belum mau banyak berkomentar soal ini. "Saya belum tahu, semua masih dalam pembicaraan," ujar Direktur Keuangan TLKM Sudiro Asno, saat KONTAN mengonfirmasi soal skema sinergi tersebut, kemarin.

Kepala Riset PT Recapital Securities Pardomuan Sihombing mengatakan kemungkinan TLKM akan berusaha menjadi mayoritas di perusahaan hasil sinergi itu. "Bisnis Flexi cukup bagus buat TLKM. Dia harus mayoritas," katanya. (Abdul Wahid Fauzi, Anna Suci Perwitasari, Yuwono Tri/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com