Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabung Gas Bocor Memicu Kebakaran

Kompas.com - 28/06/2010, 10:51 WIB

Surabaya, Kompas - Pemicu kebakaran yang melanda Sinar Supermarket, Sabtu (26/6) di Surabaya, diduga pompa air mengalami korsleting. Mengingat saat itu juga terjadi kebocoran gas dari tabung elpiji berkapasitas 50 kilogram, kebakaran tidak terelakkan.

Dugaan itu berdasarkan temuan tim Laboratorium Forensik Markas Besar Kepolisian Negara RI Cabang Surabaya saat olah tempat kejadian perkara, Minggu (27/6) siang. Petugas menemukan tiga pompa air yang sudah hangus dan enam tabung elpiji berkapasitas 50 kilogram (kg) yang juga terbakar. Di antara tabung-tabung itu, diperkirakan ada yang bocor. Ketiga pompa air dan keenam tabung elpiji tersebut diangkut ke Markas Kepolisian Sektor Tegalsari.

Begitu hebatnya ledakan, salah satu tabung terlontar ke rumah di Jalan Bintoro Nomor 19, yang ikut habis terbakar. "Dugaan sementara kami, pompa air mengalami korsleting ditambah tabung gas bocor sehingga memicu kebakaran," tutur Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Wilayah Kota Besar (Polwiltabes) Surabaya Komisaris Sudamiran.

Hingga Minggu, Jalan Bintoro masih ditutup untuk kepentingan penyelidikan sehingga tidak bisa dilalui pengguna jalan. Meski demikian, ratusan warga, termasuk karyawan yang bekerja di Sinar Supermarket, bergerombol karena ingin melihat dari dekat sisa-sisa bangunan supermarket yang beroperasi 24 jam tersebut.

Sebelas tersangka

Menurut Kepala Satreskrim Polwiltabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Anom Wibowo, penyidik telah memeriksa 11 orang. Akan tetapi, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus ini. "Kami memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kebakaran di Sinar Supermarket," tuturnya.

Pada Sabtu sekitar pukul 10.30 terdengar puluhan ledakan yang diikuti kebakaran di Sinar Supermarket. Kebakaran tersebut menghanguskan dua bangunan. Selain Sinar Supermarket, rumah di Jalan Bintoro Nomor 19 juga habis terbakar.

Api baru bisa benar-benar dipadamkan sekitar tiga jam kemudian. Petugas Dinas Kebakaran Kota Surabaya sempat kehabisan air sehingga menunggu unit pemadam kebakaran (PMK) lain.

Menurut Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kebakaran Kota Surabaya Ari Bekti Iswanto, proses pemadaman api akan lebih mudah apabila patok PMK di trotoar tetap difungsikan. "Patok PMK terdekat dengan Sinar berada di pertigaan Jalan Bintoro dan Raya Darmo. Namun, patok itu ditutup dengan cor demi alasan mempercantik kota," ujarnya.

Setelah mengecek, Ari menemukan patok PMK masih ada, tetapi dalam keadaan tertutup. Padahal, di bawahnya terdapat tandon yang menampung kira-kira 14.000 meter kubik air.

Dia juga mempertanyakan manajemen Sinar Supermarket yang tidak menyediakan tabung PMK. Untuk tempat publik seperti itu, seharusnya manajemen menyediakan tabung PMK di tempat yang mudah dijangkau. "Perhitungan kasarnya, di ruangan dengan luas minimal 200 meter persegi harus terdapat tabung 4,5 kg," ujarnya. (BEE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini? Simak Rekomendasi Sahamnya

Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini? Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

Spend Smart
Memahami Pajak Investasi Emas

Memahami Pajak Investasi Emas

Whats New
Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Whats New
Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Whats New
Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com