Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Pagi Transjakarta Naik

Kompas.com - 30/06/2010, 04:01 WIB

Jakarta, Kompas - Tarif bus transjakarta pagi hari akan dinaikkan dari Rp 2.000 menjadi Rp 3.500, seperti tarif siang-malam. Hal itu untuk menekan subsidi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bagi Badan Layanan Umum Transjakarta.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono, Selasa (29/6) di Jakarta, mengatakan, rapat kerja antara Dishub dan DPRD DKI Jakarta sepakat mengusulkan penyeragaman tarif bus transjakarta, pagi dan siang hari. Usulan itu menunggu persetujuan Gubernur.

Sejak 2004, tarif pagi berlaku mulai pukul 05.00-07.00. Semula hal itu untuk membantu pekerja kelas bawah dan pedagang kecil yang berdagang di pasar atau kawasan permukiman.

Pengguna bus transjakarta pada jam itu lebih banyak para pekerja kantor yang masuk pagi. Jadi, mereka tidak perlu mendapat subsidi dari pemerintah.

”Perlu persetujuan Gubernur untuk menyeragamkan tarif transjakarta. Sampai saat ini belum ada persetujuan Gubernur,” kata Pristonoyo

Antisipasi

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, S Andyka, mengatakan, kenaikan tarif itu diperlukan sebagai antisipasi kenaikan bahan bakar gas (BBG). Kini, seluruh armada bus transjakarta, kecuali di koridor I, mengantre BBG di dua stasiun pengisian BBG milik Pertamina karena harga BBG di SPBG milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) lebih mahal.

”tarif itu untuk membayar selisih harga BBG karena kenaikan harga dari PT PGN. Apalagi, para penumpang di jam pagi tidak memerlukan subsidi,” kata Andyka.

Kurniawati, karyawati swasta, di selter Harmoni mengatakan, dia tidak keberatan tarif pagi bus transjakarta naik menjadi Rp 3.500. Pada pagi hari. layanan bus transjakarta baik, cepat, dan nyaman.

Namun, layanan bus transjakarta pada sore hari sangat tidak nyaman karena bus terlalu padat dan lambat. Kenaikan tarif seharusnya diikuti dengan perbaikan layanan agar penumpang tetap memilih bus transjakarta sebagai moda angkutan utama.

Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan mengatakan, kenaikan tarif pagi bus transjakarta dapat dilakukan, tetapi BLU Transjakarta harus menyediakan angkutan pengumpan menuju ke selter terdekat.

Selama ini tiket bus transjakarta seharga Rp 3.500 dinilai cukup murah. Namun, untuk ke selter bus transjakarta, warga naik bajaj, ojek, atau mikrolet yang tarifnya lebih mahal.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, kenaikan tarif harus disertai perbaikan pelayanan. ”Jangan sampai penumpang dibebani kenaikan tarif tanpa diimbangi pelayanan yang lebih baik,” katanya. (ECA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com