Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Bersubsidi Bukan untuk Mesin Besar

Kompas.com - 09/07/2010, 09:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim yang dipimpin Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akhirnya menyelesaikan opsi-opsi yang bakal diterapkan dalam sistem distribusi bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi dengan pola tertutup.

Bila tidak ada aral melintang, tim akan menyerahkan hasil kajian tersebut ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM), Jumat (9/7/2010) atau paling lambat Senin (12/7/2010). "Saat itu mekanismenya sudah siap," kata Direktur Jenderal Migas Evita Legowo kepada KONTAN, kemarin malam.

Sayang, Evita menolak mengungkap opsi-opsi apa saja yang sudah diputuskan oleh tim. "Kan, saya belum kirim surat," kilahnya. Yang pasti, ia menambahkan, sepeda motor dan angkutan umum masih boleh menggunakan premium dan solar.

Sedikit bocoran datang dari Menteri ESDM Darwin Z Saleh. Menurut dia, mobil-mobil dengan kapasitas mesin alias cc besar tidak boleh menikmati BBM bersubsidi. Cuma, dia tidak memerinci batasan kapasitas mesinnya.

Yang jelas, Darwin membenarkan, Dirjen Migas akan menyerahkan opsi-opsi dalam sistem distribusi BBM bersubsidi tertutup kepada dirinya, Jumat ini. Setelah itu, "Kami akan ajak beberapa pakar dan wakil rakyat mematangkan opsi-opsi tersebut," ujarnya.

Namun, Darwin belum bisa memastikan, kapan pemberlakuan pembatasan BBM bersubsidi tersebut. "Kami harus bergerak cepat supaya volume BBM bersubsidi tahun ini tidak melebihi jatah sebanyak 36,5 juta kiloliter," imbuh dia.

Hanya, Evita sebelumnya pernah menyatakan bahwa penerapan distribusi BBM bersubsidi tertutup secara bertahap akan dimulai paling cepat Agustus dan selambat-lambatnya pada September nanti.

Anggota BPH Migas, Ibrahim Hasyim, menambahkan, mekanisme pembatasan BBM bersubsidi ini akan tertuang dalam revisi Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2006. (Kontan/Tedy Gumilar, Hans Henricus B)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com