Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW Tak Minta Perlindungan, Hanya...

Kompas.com - 12/07/2010, 17:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Para aktivis Indonesian Corruption Watch (ICW) tidak akan meminta perlindungan kepada kepolisian maupun Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban pasca penganiayaan terhadap aktivis ICW Tama Satya Langkun. ICW hanya meminta kepada Polri agar menindak para perwira Polri yang rekeningnya diduga terlibat tindak pidana.

"Sehingga di lembaga peradilan bisa disikapi," ucap Koordinator ICW, Danang Widoyoko, seusai menemui Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri di Mabes Polri, Senin (12/7/2010).

Seperti diberitakan, Kapolri berjanji pihaknya akan mengumumkan ke publik hasil penyelidikan terhadap sekitar 1.100 laporan hasil analisa (LHA) mencurigakan dari PPATK. Sekitar 20 LHA diantaranya milik perwira Polri.

Menurut Danang, hasil penyelidikan akan menjadi perdebatan publik ketika ditemukan unsur pidana dalam rekening itu. "Apakah itu akan diselesaikan dengan peraturan internal atau pidana? Siapa yang menanganinya? Kalau itu kan soal gratifikasi, soal laporan kekayaan pejabat negara. Itu kan yurisdiksi bukan hanya polisi tapi juga kejaksaan dan KPK," kata dia.

Seperti diberitakan, saat menyoroti rekening perwira Polri, majalah Tempo dan Tama mengalami intimidasi dengan selisih waktu hanya dua hari. Kantor majalah Tempo di Jl. Proklamasi, Jakarta Pusat, dilempar bom molotov oleh orang yang tidak dikenal. Sedangkan Tama dianiaya oleh empat orang ketika melintas di Kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com