Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Melejit di Kediri

Kompas.com - 13/07/2010, 19:31 WIB

KEDIRI, KOMPAS.com - Kenaikan harga-harga berbagai barang termasuk barang kebutuhan pokok tidak hanya terjadi di kota besar akan tetapi di desa-desa tempat petani. Di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang menjadi sentra penghasil komoditas cabai, harga cabai rawit m enembus Rp 40.000 per kilogram atau sama dengan harga di pasar Surabaya dan Jakarta.

Pantauan di tiga pasar tradisional di Kabupaten Kediri yakni Pasar Pare, Pasar Grogol dan Pasar Ringinrejo, harga-harga barang bergerak fluktuatif namun tetap di level yang tinggi. Beras Membramo super, Selasa (13/7/2010) dijual dengan harga Rp 6.600-Rp 6.800 per kg, naik 11 persen dari harga pada dua pekan lalu Rp 5.900 per kg. Beras IR-64, yang paling banyak dikonsumsi masyarakat harganya naik dari Rp 5.400 per kg menjadi Rp 6.000 per kg.

Daging ayam broiler harganya mencapai Rp 24.000 per kg atau naik 16 persen dari harga sebelumnya Rp 20.000 per kg. sedangkan harga daging sapi stabil tinggi Rp 59.000 per kg. Padahal harga sapi ditingkat peternak turun rata-rata Rp 2 juta sampai Rp 3 juta per ekor.

Harga sayuran di Kabupaten Kediri mengalami kenaikan tertinggi, walaupun sayuran merupakan barang substitusi (tergantikan). Sebagai gambaran, harga cabai rawit yang pada awal bulan Juli 2010 lalu di pedagang eceran Pasar Pare hanya Rp 34.000 per kg, sekar ang telah menjadi Rp 40.000 per kg atau naik 18 persen.

Kepala bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan Kabupaten Kediri Triretnani mengatakan kenaikan harga barang-barang masih wajar. Sejauh ini belum ada gejolak di masyarakat yang dipicu oleh kenaikan harga tersebut.

"Terkait kenaikan harga cabe, pemicunya karena produksi turun sedangkan permintaan masyarakat tetap. Saat ini banyak tanaman cabe yang mati dan terserang hama karena hujan masih turun padahal seharusnya sudah musim kemarau," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com